Afghanistan, ARRAHMAHNEWS.COM – Menurut Laporan dari Young Journalist Club Afghanistan, warga Kandahar, terutama mereka yang bermazhab Sunni di provinsi itu, mengantri di depan rumah sakit distrik dan rumah sakit lain dimana para korban yang terluka dibawa, untuk mendonorkan darah, menyatakan persaudaraan dan simpati, dan menunjukkan solidaritas serta menyuarakan persatuan umat.
“Serangan bunuh diri di Masjid Fatimiyah hari ini jelas bukan pekerjaan seorang Muslim dan seorang Muslim tidak pernah melakukan bunuh diri di masjid dan di antara jemaah,” ujar Abdul Rahim, seorang warga Kandahar yang merupakan seorang pemuda penjaga toko.
BACA JUGA:
- ISIS-K Klaim Tanggung Jawab atas Bom Bunuh Diri di Masjid Kandahar
- Korban Tewas dalam Serangan Masjid Kandahar Meningkat jadi 25 Orang
“Ini adalah musuh-musuh umat Islam, musuh Allah dan Nabi. Kami menyumbangkan darah kami untuk saudara-saudara Syiah kami, mengatakan bahwa selalu dan dalam hal apapun kami akan selalu berbagi dalam kesedihan dan kegembiraan,” tambahnya.
Dalam serangan bom bunuh diri di Kandahar, karena banyaknya jumlah mereka yang terluka, diumumkan bahwa dibutuhkan banyak donor darah. Oleh karena itu, sejumlah besar masyarakat Kandahar dari berbagai lapisan masyarakat siap mendonorkan darahnya dan mengantre panjang untuk mendonorkan darahnya. (ARN)
