Palestina, ARRAHMAHNEWS.COM – Perdana Menteri Palestina mengecam keras kebiadaban rezim Israel terhadap warga Palestina di seluruh wilayah pendudukan. Ia mendesak masyarakat internasional untuk memecah keheningan dan mengakhiri kelambanan mereka dalam menghadapi kejahatan barbar rezim pendudukan.
Mohammad Shtayyeh membuat pernyataan tersebut pada hari Senin (10/10) setelah Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina mengecam pembunuhan brutal terhadap puluhan anak dibawah umur oleh rezim pendudukan Israel sejak awal tahun.
“Apa yang terjadi di lapangan adalah terorisme negara yang terorganisir,” yang menjadi tanggung jawab rezim Israel “semata-mata,” kata Shtayyeh selama pertemuan kabinet di kota Ramallah,Tepi Barat yang diduduki.
“Dunia tidak boleh tinggal diam mengenai kejahatan yang dilakukan tentara pendudukan di kota-kota, desa-desa, dan kamp-kamp pengungsi yang merenggut nyawa anak-anak serta pemuda, sebagai bagian dari kebijakan sistematis berdasarkan pembunuhan demi pembunuhan, yang kecepatannya meningkat seiring dengan mendekatnya pemilu Israel,” katanya.
BACA JUGA:
- 1 Tentara Israel Tewas, 2 Terluka dalam Operasi Perlawanan Palestina
- Suarakan Palestina, Jurnalis NY Times ini Dipecat
Perdana Menteri Palestina itu menyebut kebungkaman internasional atas kekejaman Israel sebagai sebuah dorongan bagi pendudukan.
Ia menambahkan bahwa pernyataan kecaman atau keprihatinan saja tidak cukup untuk menghentikan kejahatan ini karena para ibu dan ayah telah kehilangan orang-orang yang mereka cintai, sementara mayatnya ditahan, dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah. Penggerebekan, terorisme pemukim, dan serangan terhadap masyarakat serta harta benda bangsa Palestina juga terus berlanjut dan tempat-tempat suci mereka dinodai.
Sepanjang tahun ini, lebih dari 100 warga Palestina telah ditembak mati oleh militer Israel, dalam apa yang oleh PBB digambarkan sebagai “kekerasan yang meningkat” di seluruh wilayah pendudukan. (ARN)
Sumber: Press TV