Amerika Serikat, ARRAHMAHNEWS.COM – Penasihat Keamanan Nasional AS dan Putra Mahkota Saudi berbicara melalui telepon pada hari Selasa, membahas sejumlah masalah global dan regional termasuk Iran dan Yaman. Laporan adanya pembicaraan disampaikan Gedung Putih pada Hari yang sama.
Panggilan telepon ini diadakan setelah Beijing baru-baru ini menengahi kesepakatan untuk memulihkan hubungan antara Arab Saudi dan Iran, dua kekuatan regional teratas di Timur Tengah, sebuah proses yang semula diabaikan oleh Amerika Serikat.
BACA JUGA:
- Direktur CIA: AS Kecolongan dengan Kesepakatan Iran-Saudi
- Hizbullah: Pemulihan Hubungan Iran-Saudi Pukulan Fatal bagi Proyek AS-Israel
Peran Beijing dilihat oleh beberapa ahli sebagai sinyal hilangnya pengaruh Amerika Serikat terhadap Arab Saudi, di tengah ketegangan antara sekutu lama itu terkait berbagai masalah, termasuk hak asasi manusia dan pengurangan produksi minyak Saudi.
“Berkat gencatan senjata yang dimediasi PBB, pertempuran di Yaman hampir berhenti,” kata Sullivan, menggambarkannya sebagai kemajuan yang luar biasa.
Dikatakan bahwa Sullivan juga menyambut upaya Arab Saudi untuk mengikuti peta jalan yang lebih rinci untuk mengakhiri perang dan memastikan dukungan penuh untuk upaya ini, mencatat bahwa Utusan Khusus AS Tim Lenderking akan berada di kawasan selama beberapa hari mendatang.
Delegasi Saudi dan Oman mengadakan pembicaraan dengan pejabat Houthi di ibukota Yaman Sanaa pada hari Minggu, ketika Riyadh mencari gencatan senjata permanen untuk mengakhiri keterlibatan militernya dalam perang yang telah berlangsung lama di negara itu. (ARN)
Sumber: Mehr News
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
![](https://arrahmahnews.com/wp-content/uploads/2023/11/Al-AqshaStorm.png)