Amerika

Senator AS: Serangan Kimia Upaya Bangkitkan Kemarahan Dunia Lawan Assad

Rabu, 18 April 2018

WASHINGTON DC, ARRAHMAHNEWS.COM – Senator AS dari partai Republik, Rand Paul, mengatakan bahwa ia tidak melihat bukti yang dapat membenarkan tuduhan jika pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad telah melakukan serangan kimia di kota Douma, dan bahwa tuduhan serangan itu digunakan sebagai dalih untuk “membangkitkan dunia “melawan pemimpin Suriah.

“Saya masih mempelajari tentang serangan itu dan mengatakan, kalian tahu, (jawabannya) adalah Assad pasti diktator terbodoh di planet ini (jika melakukannya), atau mungkin dia tidak melakukannya. Saya tidak melihat bukti bahwa dia melakukannya,” kata Paul dalam sebuah wawancara dengan CNN pada hari Selasa (17/04).

Senator Kentucky itu mengatakan bahwa tidak mungkin pemerintah Suriah melakukan serangan itu terutama setelah pasukannya memenangkan perang melawan teroris dan kelompok militan di negara Arab itu selama dua tahun terakhir.

“Satu-satunya hal yang akan membangkitkan dunia untuk menyerang Assad secara langsung adalah serangan kimia. Serangan itu menewaskan relatif sedikit orang dibandingkan dengan apa yang dapat dilakukan dengan bom tradisional … dan jadi kalian (seharusnya) heran, logika apa sebenarnya yang kira-kira dipakai Assad untuk menggunakan senjata kimia , “Kata Paul.

7 April lalu, sebuah serangan kimia dilaporkan terjadi di kota Douma, Ghouta Timur Suriah, dilaporkan juga serangan ini menewaskan 60 orang dan melukai ratusan lainnya. Negara-negara Barat langsung menyalahkan insiden itu pada pemerintah Suriah tanpa melewati proses penyelidikan. Damaskus dengan keras menolak tuduhan itu dan menyatakannya sebagai “fabrikasi ” yang dibuat oleh para teroris itu sendiri dalam upaya untuk menghentikan kemenangan pasukan pro-pemerintah. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca