Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Seorang penasihat militer Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, memperingatkan bahwa tindakan agresi militer oleh AS terhadap Iran yang dapat menyebabkan konflik sekecil apapun, kemungkinan akan memicu perang skala penuh yang akan menimpa bagian lain dari kawasan juga.
Pernyataan itu dibuat oleh Brigadir Jenderal Hossein Dehqan, menteri pertahanan selama masa jabatan Presiden Hassan Rouhani sebelumnya dan mantan komandan Angkatan Udara Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran. Ia membuat komentar ini kepada Associated Press pada hari Rabu yang diterbitkan kantor berita itu sehari kemudian.
BACA JUGA:
- Trump Berencana Serang Fasilitas Nuklir Iran, Ini Tanggapan Iran!
- Iran ke Qatar: Kehadiran AS Penyebab Ketidakamanan di Manapun
“Konflik taktis yang terbatas bisa berubah menjadi perang skala penuh,” kata Dehqan.
Ia, bagaimanapun, tidak hanya dengan jelas menekankan Iran sama sekali tidak ada niat apa pun untuk memicu konflik, tetapi juga sangat menegaskan tentang dampak konfrontasi semacam itu untuk kawasan dan, secara luas, dunia.
“Kami tidak menyambut krisis. Kami tidak menyambut perang. Kami tidak setelah memulai perang,” katanya.
“Jelas, Amerika Serikat, kawasan, dan dunia tidak akan tahan menghadapi krisis yang begitu komprehensif,” kata pakar militer itu.
Ia, karenanya, memperingatkan terhadap eskalasi militer Amerika di minggu-minggu terakhir masa jabatan Presiden Donald Trump.
BACA JUGA:
- Trump: John Bolton Salah Satu Orang Terbodoh di Pemerintahan Saya
- Israel Mungkin Akan Serang Reaktor Nuklir Iran Setelah Trump Keluar dari White House
Dehqan, sementara itu, membahas kemungkinan negosiasi baru dengan AS dan keuntungan yang dapat diambil dari pembicaraan semacam itu.
Ia mengingatkan bahwa kekejaman AS di bawah Trump telah membuat sangat sulit bagi Iran untuk menerima mereka kembali di meja perundingan. Di antara yang terkejam itu Dehgan merujuk pada pembunuhan AS terhadap komandan senior anti-teror Iran Letnan Jenderal Qassem Soleimani dibawah perintah langsung Trump di dekat bandara Baghdad pada bulan Januari. (ARN)
Sebar:
