Kanada, ARRAHMAHNEWS.COM – Provinsi Quebec di Kanada mencatat kematian pertama seorang pasien akibat pembekuan darah langka setelah menerima vaksin AstraZeneca untuk melawan virus Corona.
Kanada telah mencatat setidaknya lima kasus pembekuan darah setelah vaksinasi dengan AstraZeneca, tetapi pejabat kesehatan bersikeras bahwa manfaatnya lebih besar daripada potensi risikonya.
BACA JUGA:
- AS-Israel Bentuk Kelompok Kerja yang Fokus pada Drone dan Rudal Iran
- Amerika Serikat Kerahkan Dua Pembom B-52 ke Qatar
Badan Kesehatan Kanada menyatakan bahwa otoritas kesehatan sedang mengumpulkan lebih banyak informasi tentang kasus ini.
Komplikasi yang jarang terjadi saat menerima vaksin termasuk pembekuan darah dengan jumlah trombosit yang rendah, yang merupakan sel dalam darah yang membantunya menggumpal.
Di Eropa, 40 persen dari mereka yang mengalami komplikasi langka ini meninggal setelah menerima vaksin AstraZeneca, menurut Reuters.
BACA JUGA:
- Disuntik Vaksin AstraZeneca, 2 Staf RS Denmark Alami Pembekuan Darah
- Pangeran Bahrain Bawa Vaksin Berbahaya AstraZeneca ke Nepal Tanpa Izin
AstraZeneca Canada dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa mereka “mengetahui penyelidikan atas kematian tersebut, dan” tidak pantas bagi kami untuk memberikan komentar lebih lanjut tentang kasus individu tertentu. “
Dalam upaya menghadapi gelombang ketiga virus, banyak provinsi di Kanada, termasuk Ontario, yang terpadat, baru-baru ini mulai menawarkan vaksin AstraZeneca kepada mereka yang berusia di atas 40 tahun. (ARN)
Sumber: Sputnik Arabic
IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS
