arrahmahnews

Islah Bahrawi: Isu Cina-Komunis Hasutan Lama Pecah Belah Bangsa

Islah Bahrawi: Isu Cina-Komunis Hasutan Lama Pecah Belah Bangsa

Islah Bahrawi di akun Instagramnya menyatakan isu Bahaya Cina dan Komunis, hasutan lama untuk memecah belah bangsa tanpa basis fakta, membodohkan orang bodoh

Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COMIslah Bahrawi dalam akun Instagramnya menyatakan “Bahaya Cina dan Komunis, hasutan lama untuk memecah belah bangsa tanpa basis fakta, membodohkan orang bodoh dan menormalisasi kebencian primordial.

Cina gudang serba guna dari harapan dan ketakutan dunia – menjadi kambing hitam untuk isu ekonomi, juga menjadi tudingan atas situasi geopolitik. Eropa menyalahkan Cina atas pertumbuhan negara-negara Eropa yang lamban dan angka-angka yang tak kunjung berkurang.

BACA JUGA:

Kementerian keuangan Jepang menyalahkan deflasi Jepang atas kebijakan mata uang Cina. Orang Amerika memprotes pekerjaan manufaktur dan penurunan harga dengan menyalahkan mata uang Cina.

Islah Bahrawi: Isu Cina-Komunis Hasutan Lama Pecah Belah Bangsa

Awas Bahaya Isu Cina dan Komunis

Semua argumen tentang ini memiliki indikasi bahwa banyak orang yang tidak terima dengan kemajuan Cina. Eropa dan Amerika, terutama begitu cemas dengan kemunculan Cina di tempat-tempat yang tidak mereka duga. tahun lalu datang ke Asia dan Afrika untuk mengangkut hasil bumi, Cina hari ini melalui investasi dan teknologi dengan janji revitalisasi.

Negara-negara kaya cemburu di atas kehadiran Cina bukan hanya karena takut uangnya berkurang, tapi juga khawatir wibawa mereka tidak lagi dihargai oleh negara-negara miskin.

Lalu, gerakan “Anti Cina” merebak. Ia bergandengan tangan dengan politik daerah. Mengalir dalam narasi-narasi yang menggaungkan Cina sebagai bangsa antagonis.

Dan jangan lupa menyertakan kata “Komunis” di dalamnya – sebuah narasi yang masih terilhami pola propaganda era Perang Dingin. Slogan “Bahaya China dan komunis” kemudian meletup di hampir semua negara, termasuk di Indonesia.

BACA JUGA:

Orang-orang yang mengalami ambiguitas akibat kekalahan politik pasti termakan. Kelompok awam akan terlihat awam. Orang bodoh semakin tak berakal. Membenci Cina sembari membanting kursi buatan Cina, meneriakkan eksistensi komunis tanpa pernah bisa menunjukkan keberadaan.

Geografi membagi orang hanya jika orangnya mengizinkan -membagi membagi orang hanya jika orangnya mengizinkan- politik memecah belah orang hanya jika orang mengizinkannya.

Jadi, kecuali orang mengizinkannya, tidak ada orang yang bisa meninggalkan peradaban manusia. Televisi kita semua mengizinkannya, tidak akan ada orang yang bisa menghancurkan bangsa Indonesia. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca