Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – PT Pertamina (Persero) mengumumkan bahwa harga BBM Pertamax naik dari Rp 9.000 per liter menjadi Rp 12.500 per liter mulai 1 April 2022 pukul 00.00 waktu setempat.
Sedangkan BBM Subsidi seperti Pertalite dan Solar Subsidi yang dikonsumsi masyarakat sebagian besar masyarakat Indonesia sebesar 83 persen, tidak mengalami perubahan harga atau ditetapkan stabil di harga Rp 7.650 per liter.
BACA JUGA:
- Habib Syech Solo: “Kadrun” Cikal Bakal Teroris
- Muhammad Zazuli: Kenapa Jokowi dan Ahok Dibenci Kelompok Radikal?
“Hal ini merupakan kontribusi Pemerintah bersama Pertamina dalam menyediakan bahan bakar dengan harga terjangkau,” kata Irto Ginting, Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero), dalam keterangan resmi, Kamis (31/3).
Krisis geopolitik yang terus berkembang sampai saat ini mengakibatkan harga minyak dunia melambung tinggi di atas USD 100 per barel. Hal ini pun mendorong harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) per 24 Maret 2022 tercatat USD 114,55 per barel atau melonjak hingga lebih dari 56 persen dari periode Desember 2021 yang sebesar USD 73,36 per barel, dikutip Kumparan.
PT Pertamina (Persero) menyampaikan kenaikan harga jual bahan bakar minyak non-subsidi jenis Pertamax dari harga Rp 9.000 menjadi Rp 12.500 per liter mulai hari ini, Jumat (01/04/2022). Menurut Pertamina, opsi menaikkan Pertamax tidak terelakkan.
Kenaikan harga Pertamax dari Rp 9.000 menjadi Rp 12.500 dimulai pada 1 April 2022 tepat pukul 00.00 waktu setempat. Kenaikan Pertamax senilai Rp 3.500 per liter.
BACA JUGA:
- Ahok Cium “Bau Busuk” Kontrak Impor LNG Mozambik
- Di Masa Pandemi, Ahok Ungkap Pertamina Kantongi Laba RP 14 T
Pejabat Sementara Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan beban keuangan perseroan terdampak tingginya harga minyak dunia yang kini berada di atas 100 dolar AS per barel.
“Penyesuaian harga bahan bakar minyak tidak terelakkan, namun dengan tetap mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Kamis (31/3/2022).
Irto menjelaskan penyesuaian harga dilakukan secara selektif hanya berlaku BBM non-subsidi yang dikonsumsi masyarakat hanya sebesar 17 persen dengan rincian 14 persen konsumen Pertamax dan tiga persen untuk Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex, dikutip Liputan6.(ARN)