arrahmahnews

Edward Snowden Agen Mata-mata Rusia?

Senin, 04 Juli 2016,

MOSKOW, ARRAHMAHNEWS.COM – Situs Radar Online pada Minggu (03/07) membuat laporan bahwa setelah bertahun-tahun berspekulasi, seorang pejabat Kremlin akhirnya mengakui bahwa mantan kontraktor IT Amerika Serikat, Edward J.Snowden benar telah memberikan informasi untuk Rusia.

Mengutip Situs Bild dalam sebuah wawancara pekan lalu, pejabat keamanan senior Rusia, Franz Klintsevich, disebut telah membuat pengakuan yang menakjubkan, “Mari kita jujur,” katanya, “Snowden memang berbagi informasi intelijen. Ini adalah apa yang dilakukan layanan keamanan. Jika ada kemungkinan untuk mendapatkan informasi, mereka akan mendapatkannya”.

(Baca juga: AS Paksa Norwegia ‘Habisi’ Snowden)

Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, Snowden telah tiba di Rusia pada 23 Juni 2013, dan tinggal di sana sejak saat itu. Ia tidak menjejakkan kakinya kembali di Amerika Serikat sejak membocorkan informasi sensitif yang ia kumpulkan selama melakukan kontrak pekerjaan untuk CIA dan NSA.

Meskipun ia menikmati tahun-tahun keakraban dengan pemerintah Rusia, bahkan merayakan ulang tahun ke-30 di konsulat Rusia, laporan berspekulasi bahwa keputusan Kremlin tiga tahun kemudian untuk mengeluarkannya sebagai kolaborator adalah terkait dengan kritiknya melalui Twitter mengenai hukum pengawasan invasif domestik Rusia.

Sebelumnya pembocor rahasia Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (National Security Agency/NSA), Edward J. Snowden, mengatakan tidak membawa dokumen rahasia apa pun saat terbang dari Hong Kong menuju Rusia. Edward mengaku telah menyerahkan semua dokumen penting itu kepada seorang jurnalis yakni Glenn Greenwald yang bekerja di harian Inggris, The Guardian.

(Baca juga: Wikileaks; Panama Papers Mahakarya George Soros Untuk Serang Tokoh dan Negara Tertentu)

Kantor berita BBC, Jumat 18 Oktober 2013 melansir pernyataan itu dari hasil wawancara Edward dengan harian The New York Times baru-baru ini.

“Apa nilai keunikan pribadi seseorang, jika dia membawa salinan dokumen itu ke mana-mana,” ujar Edward.

Times memastikan bahwa hasil wawancaranya dengan Edward dilakukan sesuai prosedur keamanan. Keterangan itu diperoleh dari Edward melalui jaringan yang dienkripsi.

Edward pun membantah analisa beberapa pihak yang sempat menyebut dirinya pernah dan sedang bekerja untuk agen intelijen China dan Rusia. Edward memastikan bahwa dokumen penting yang pernah dia bawa ke Hong Kong tak mungkin bocor ke pihak intelijen China. Apalagi bisa sampai ke tangan intelijen Rusia.

(Baca juga: GEMPAR, Wikileaks Acak-acak dan Edarkan Dokumen Rahasia CIA)

“Kemungkinannya hanya nol persen apabila agen Rusia atau China turut memiliki dokumen apa pun,” kata Edward.

Dia yakin dengan kemampuannya yang pernah menyasar sistem keamanan di China, sehingga dokumen penting itu tetap aman.

Edward akhirnya muncul kembali ke muka publik, setelah sebuah video dan foto pertemuan dengan sang ayah, Lon Snowden, beredar di situs Wikileaks. Dalam video itu, Edward dengan mengenakan jas hitam, hadir dalam sebuah acara makan malam di suatu tempat di Rusia. Lon dan perwakilan Wikileaks, Sarah, juga terlihat di sana.

Lon kemudian menjejakkan kakinya kembali ke AS pada 16 Oktober lalu. Dia kemudian menyarankan putranya itu supaya tetap berada di Rusia. Lon menambahkan selama Edward berada sebulan di Moskow, dia merasa bahagia dan aman.

“Dia berterima kasih kepada Pemerintah Rusia dan mengaku awalnya membayangkan Rusia sebagai negara yang berbeda,” ujar Lon di Bandar Udara Internasional John F. Kennedy.

Informasi yang dibocorkan Edward, telah membuktikan adanya klaim penyadapan secara sistematis yang dilakukan oleh Badan Intelijen AS (CIA) dan NSA di tingkat pemerintahan global, bisnis dan publik. Target penyadapan AS beragam, mulai dari sekutu terdekat seperti Uni Eropa dan Brasil, hingga seterunya yakni China dan Rusia. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca