Amerika

AS Sanksi China Karena Beli Jet Tempur Rusia

WASHINGTON – Amerika Serikat menjatuhkan sanksi pada badan militer China karena membeli peralatan pertahanan dari Rusia.

Para pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada hari Kamis (20/09) bahwa mereka akan segera memberlakukan sanksi terhadap Departemen Pengembangan Peralatan China karena terlibat dalam “transaksi signifikan” dengan Rosoboronexport Rusia.

Rosoboronexport adalah eksportir senjata utama Rusia.

Li Shangfu, direktur Departemen Pengembangan Peralatan, yang bertanggung jawab untuk mengawasi teknologi pertahanan, termasuk dalam daftar sanksi AS tersebut.

Menurut sumber anonim, pembelian yang dilakukan China dari Rusia dianggap merupakan pelanggaran undang-undang sanksi AS yang diberlakukan pada 2017 dibawah judul Melawan Adversaris Amerika Melalui Sanksi, atau CAATSA.

Reuters melaporkan lebih lanjut bahwa 33 orang dan entitas dalam transaksi dengan militer Rusia dan badan-badan intelijen dimasukkan dalam daftar hitam sanksi.

Sanksi AS hanya menargetkan Rusia, kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS yang berbicara kepada wartawan dengan syarat anonimitas.

“Target akhir dari sanksi ini adalah Rusia. Sanksi CAATSA dalam konteks ini tidak dimaksudkan untuk melemahkan kemampuan pertahanan negara tertentu, ”kata pejabat itu kepada wartawan melalui panggilan konferensi. “Mereka malah bertujuan memaksakan biaya atas Rusia sebagai tanggapan atas kegiatan jahatnya.”

Pejabat itu mencatat bahwa sanksi itu terkait dengan pembelian 10 pesawat tempur Sukhoi-35 Rusia pada tahun 2017, dan peralatan sistem terkait rudal permukaan-ke-udara S-400 pada 2018.

Kongres AS, yang menyetujui CAATSA dengan hampir kebulatan suara, telah berulang kali meminta pemerintahan Presiden Donald Trump untuk mengambil sikap yang lebih keras terhadap Rusia.

Sanksi yang dikenakan dikeluarkan saat pemerintah AS sedang mempraktekkan berbagai metode untuk memberikan tekanan pada China dan Rusia karena diduga ikut campur dalam urusan AS. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca