Arrahmahnews.com, Moskow – Amerika Serikat merampok Suriah dengan dalih mengamankan ladang minyak dan menyalurkan uang haram ke pasukan anti-pemerintah, kata pejabat senior pertahanan Rusia Kolonel Mikhail Mizintsev.
“Sejumlah pasukan AS dikerahkan kembali ke posisi timur Sungai Eufrat dengan dalih melindungi ladang minyak. Sebenarnya mereka menjarah hidrokarbon untuk mencari keuntungan dan dengan tujuan mendanai pasukan anti-pemerintah”, katanya.
Jenderal Rusia, yang mengepalai Pusat Nasional Rusia untuk Kontrol Pertahanan Negara, mengatakan pada pertemuan bersama di markas koordinasi Rusia-Suriah, bahwa AS merampas kekayaan nasional rakyat Suriah dan mencegah pemulihan ekonomi negara itu.
Baca: Putin: Rusia Penuhi Tugas yang Ditetapkan di Suriah
Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa pemerintahnya berniat mempertahankan kendali atas ladang-ladang minyak di timur laut Suriah, meskipun mengurangi kehadiran militernya di daerah itu.
Sekitar 90 persen cadangan minyak Suriah terkonsentrasi di sebelah timur Sungai Eufrat, wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh kelompok teror Daesh atau ISIS, dan sekarang sebagian besar dikendalikan oleh Kurdi yang bersekutu dengan Amerika Serikat.
Baca: Rampok Ladang Minyak, Amerika Sebar 30 Tank ke Suriah
Pada bulan Oktober, dalam menghadapi serangan lintas-perbatasan Turki terhadap militan Kurdi, Amerika Serikat awalnya menarik pasukannya dari timur laut Suriah, tetapi kemudian mengumumkan bahwa mereka akan menjaga sejumlah kecil pasukan di daerah itu untuk melindungi ladang minyak. (ARN)
Sebar:
