arrahmahnews

Iran Siap Hadapi Skenario Terburuk Konfontrasi dengan Amerika

Iran Siap Hadapi Skenario Terburuk Konfontrasi dengan Amerika

Iran – Juru bicara pemerintah Iran mengatakan bahwa Republik Islam siap untuk skenario terburuk dalam konfrontasi saat ini dengan AS mengenai kapal tanker Iran yang mengirim minyak ke Venezuela, menekankan bahwa hubungan Tehran-Caracas bukanlah urusan negara lain.

Ali Rabiei membuat pernyataan ini dalam konferensi pers mingguan pada hari Senin (18/05) ketika ditanya tentang kemungkinan reaksi Iran jika Amerika Serikat berusaha untuk memblokir perjalanan kapal-kapal tanker Iran menuju Venezuela.

Baca Juga:

“Menteri luar negeri kita telah mengeluarkan peringatan yang diperlukan, dan masalah ini juga telah dibahas oleh pemerintah [Iran] dan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi. Kami berharap AS tidak akan membuat kesalahan seperti itu, tetapi bagaimanapun juga, kami akan mempertimbangkan semua kemungkinan dan siap untuk skenario terburuk,” katanya.

Iran mengirim berton-ton bensin ke Venezuela, mengabaikan sanksi AS terhadap kedua negara dalam sebuah langkah simbolis yang dijamin oleh kecakapan rudal Teheran.

Laporan pengiriman bahan bakar Iran ke Venezuela menentang sanksi AS terhadap kedua sekutu telah membuat marah Amerika Serikat, dengan satu pejabatnya mengancam untuk mengambil “langkah-langkah” terhadap perkembangan yang tidak mereka sukai itu.

Seorang pejabat senior dalam pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada Reuters pada hari Kamis bahwa Amerika Serikat sedang mempertimbangkan langkah-langkah terhadap Iran untuk menanggapi pengiriman bahan bakar. Pejabat itu berbicara dengan syarat tak disebutkan identitasnya.

Baca Juga:

Pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengeluarkan peringatan keras terhadap tindakan provokatif Washington melalui pengiriman pasukan angkatan lautnya ke Laut Karibia dengan tujuan mengganggu jalannya kapal tanker Iran yang membawa bahan bakar ke Venezuela.

Dalam sebuah surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Zarif menggambarkan “ancaman AS yang ilegal, berbahaya, dan provokatif [terhadap tanker Iran]” sebagai bentuk pembajakan dan ancaman besar bagi perdamaian dan keamanan internasional.

Iran juga memanggil utusan Swiss, yang negaranya mewakili kepentingan AS di Teheran, untuk menyuarakan protes keras negara itu terhadap provokasi AS. (ARN)

Ikuti Update Berita di Channel Telegram Arrahmahnews

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca