Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Utusan Tetap Iran untuk PBB, Majid Takht Ravanchi, mengatakan bahwa Sekretaris Jenderal PBB dan Dewan Keamanan PBB harus mengutuk pembunuhan terhadap ilmuwan nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh, oleh teroris dukungan asing, menambahkan bahwa kejahatan itu jelas melanggar hukum internasional.
Takht Ravanchi, di akun Twitternya pada hari Jumat (27/11), meminta Sekjen PBB Antonio Guterres dan DK PBB untuk mengecam pembunuhan keji atas Fakhrizadeh, menegaskan bahwa tindakan tersebut melanggar hukum internasional.
BACA JUGA:
- Pembunuhan Ilmuwan Iran untuk Rusak Kesepakatan Nuklir
- Analis: Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Deklarasi Perang terhadap Bangsa Iran
Ravanchi menekankan bawa apa yang terjadi jelas-jelas merupakan pembunuhan dengan dukungan negara asing terhadap ilmuwan terkemuka Iran yang dirancang untuk mendatangkan malapetaka di negara itu.
What was clearly a state-sponsored assassination of our prominent scientist was also a clear violation of int'l law, designed to wreak havoc on our region.
It must be condemned by #UNSG & #UNSC.
Iran won’t ever shy away from deterring aggression, or from protecting its people.
— Majid Takht Ravanchi (@TakhtRavanchi) November 27, 2020
“ Ini harus dikutuk oleh #SekjenPBB & #DKPBB,” ujar Ravanchi dalam postingannya, menegaskan bahwa Iran tidak akan pernah ragu untuk membalas agresi, atau untuk melindungi rakyatnya.
BACA JUGA:
- Ahli Nuklir yang Terbunuh, Pimpin Pusat Riset Pertama Temukan Test Kit Covid-19 di Iran
- Ali Akbar Velayati: Pembunuhan Ahli Nuklir Iran Bukti Musuh Pengecut dan Bengis
Dalam sambutan yang relevan pada hari Jumat, Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam, Mayjen Salami, menyampaikan belasungkawa kepada Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Ayatollah Seyed Ali Khamenei, keluarga syahid Fakhrizadeh, dan bangsa Iran atas gugurnya Kepala Organisasi Riset dan Inovasi Kementerian Pertahanan Iran, Dr. Mohsen Fakhrizadeh, yang dibunuh dalam serangan teroris terorganisir dan direncanakan sebelumnya oleh rezim Israel. (ARN)