arrahmahnews

Analis: Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Deklarasi Perang terhadap Bangsa Iran

Analis: Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Deklarasi Perang terhadap Bangsa Iran

Iran, ARRAHMAHNEWS.COM Pada 21 November 2020, The Times of ‘Israel’ mengatakan bahwa rezim ‘Israel’ bersama dengan AS sedang merencanakan ‘operasi rahasia’ melawan Iran sebelum masa jabatan Trump berakhir. Hanya enam hari kemudian, fisikawan terkemuka Iran, Mohsen Fakhrizadeh dibunuh dalam serangan teroris di daerah Damavand dekat ibu kota Teheran.

Kejahatan ini dilakukan sebagai langkah putus asa untuk memberikan lebih banyak tekanan pada Teheran, dimana AS dan sekutunya terus-menerus menghalangi Iran untuk maju di berbagai bidang, termasuk pengembangan nuklir untuk tujuan damai. Kantor berita Iran Fars melaporkan bahwa Fakhrizadeh telah menjadi sasaran pada hari Jumat dalam serangan yang melibatkan setidaknya satu ledakan dan penembakan oleh sejumlah penyerang di kota Absard di wilayah Damavand, Provinsi Tehran.

BACA JUGA:

Kantor media Kementerian Pertahanan Iran mengatakan bahwa Fakhrizadeh, yang mengepalai Organisasi Inovasi dan Penelitian Pertahanan [SPND], “terluka parah dalam bentrokan antara tim keamanannya dan para teroris penyerang sebelum dilarikan ke rumah sakit,” di mana ia menyerah pada luka-lukanya dan syahid.

Mengomentari topik tersebut, analis politik dan Profesor Universitas Teheran, Dr. Seyed Mohammad Marandi berkata, “Pembunuhan ini menunjukkan bahwa badan intelijen barat dan organisasi teroris yang mereka dukung seperti MEK bersama dengan rezim apartheid dan aktor regional lainnya sedang melancarkan perang melawan bangsa Iran. “

Ia juga menjelaskan sikap bias dan sangat tidak adil Barat mengenai persoalan semacam ini, “Sangat menarik ketika kita ingat, bahwa setiap kali seorang teroris ditangkap, atau seorang teroris dieksekusi atau mata-mata ditangkap, media Barat segera mengatakan bahwa orang-orang ini tidak bersalah, dan bahwa mereka adalah sandera; seolah-olah mereka memiliki semacam pengetahuan khusus tentang apa yang terjadi di balik layar. Namun mata-mata dan teroris yang sama inilah yang mengumpulkan informasi kemudian melakukan pembunuhan dan penghancuran.”

“Bagaimanapun, (pembunuhan) ini adalah tindakan perang, dan Iran akan memastikan bahwa musuhnya dihukum sebagai akibat dari pembunuhan pejabat tinggi Iran ini,” kata Dr. Marandi.

BACA JUGA:

Analis politik itu kembali menunjukkan, “Sungguh ironis bahwa ketika rezim Barat mengklaim Rusia berusaha untuk membunuh atau menghabisi aset mereka di Inggris, seluruh NATO, Eropa dan Amerika Utara angkat senjata. Tapi ketika tindakan pembunuhan yang nyata dilakukan terhadap Iran, media-media Barat justru menertawakan dan mencoba untuk membuat seolah-olah korban adalah pihak yang bersalah dan bukannya teroris ataupun rezim yang mendukung teroris tersebut. “

Brigadir Jenderal Hossein Dehqan, penasehat militer untuk Pemimpin Revolusi Islam, Ayatullah Sayyed Ali Khamenei, bersumpah dalam tweetnya akan memberikan tanggapan yang menghancurkan kepada para pelaku.

Tweet itu berbunyi “Kami akan menindak keras mereka yang membunuh Syahid Mohsen Fakhrizadeh, seperti petir dan kami akan membuat mereka menyesali perbuatan mereka. Di hari-hari terakhir kehidupan politik penjudi sekutu mereka, Zionis mengintensifkan tekanan pada Iran untuk memicu perang habis-habisan. “

Juga, Kepala Staf Iran Mayjen Mohammad Hossein Baqeri mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “Para pembunuh syahi Fakhrizadeh akan melihat balas dendam yang keras,” berjanji bahwa mereka akan dihukum. Ia juga meyakinkan bahwa jalan yang dimulai Farikhzadeh tidak akan pernah berhenti.

Nama Fakhrizadeh disebutkan dalam presentasi pada Mei 2018 oleh Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu, di mana ia mengulangi klaim tak berdasar tentang program nuklir Iran. Netanyahu menggambarkan ilmuwan itu sebagai direktur program nuklir Iran dan berkata, “Ingat nama itu, Fakhrizadeh.” (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca