arrahmahnews

Waspada Jejak Jaringan JI dari Indonesia Hingga Afghanistan

Waspada Jejak Jaringan teroris jamaah Islamiyah (JI) dari Indonesia hingga Afghanistan atas kemenangan Taliban di Afghanistan

Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM Waspada Jejak Jaringan teroris jamaah Islamiyah (JI) dari Indonesia hingga Afghanistan. Kemenangan Taliban di Afghanistan dikhawatirkan sedikit banyak akan berpengaruh terhadap pola gerakan jaringan terorisme di Indonesia.

Jamaah Islamiyah adalah salah satu jaringan teroris di Indonesia yang mempunyai resiliensi yang sangat kuat dengan Afghanistan. Pengiriman anggota JI ke Afghanistan untuk berlatih militer dan perakitan bom dimulai sejak pertama kali berdiri pada tahun 1992.

BACA JUGA:

Dibawah kepemimpinan Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Ba’asyir, JI pada saat itu secara berkala mengirimkan anggotanya ke Afghanistan hingga beberapa angkatan. Hampir semua pelaku bom di Indonesia dari sejak Bom Bali I pada tahun 2000 hingga 2009 adalah “alumni” Afghanistan.

Taliban Afghanistan Menang

Jamaah Islamiyah hingga kini masih terus bergerak. Ini sangat memungkinkan mengingat gerakan mereka di bawah permukaan tidak pernah mengendur.

Mereka secara aktif membangun jaringan melalui regenerasi, pelatihan dan struktur organisasi yang solid, melalui sistem pendanaan yang memadai. Tercatat mereka berhasil menjaring dana lebih dari 100 milyar rupiah untuk mendukung operasionalnya.

Pengungkapan lembaga donasi Syam Organizer sebagai bejana bagi pendanaan Jamaah Islamiyah oleh Densus 88 dalam tiga bulan terakhir, menunjukkan betapa kuatnya jaringan ini. Tercatat mereka melakukan penarikan dana dari masyrakat dan mendistribusikannya dalam bentuk tunai melalui kurir-kurir terhadap banyak struktur JI untuk pembiayaan rekrutmen dan pelatihan.

BACA JUGA:

Dana ini juga dialirkan untuk kebutuhan  DPO teroris yang berada dalam persembunyian, teroris yang sedang berada di lapangan, termasuk juga kebutuhan teroris yang telah tertangkap kepolisian.

Puncak aksi teror kelompok Jamaah Islamiyah terjadi dalam kurun waktu tahun 2000 hingga 2009. Mereka mendominasi aksi teror pengeboman, bom bunuh diri maupun penembakan. Para anggota JI yang terlibat dalam aksi-aksi teror tersebut mendapat bantuan dari anggota JI yang lain untuk disembunyikan.

Pada bulan November 2020 telah dilakukan penangkapan terhadap dua DPO kasus Bom Bali I (tahun 2000) dan pelaku utama rangkaian aksi teror di Poso pada tahun 2004 hingga 2006. Mereka adalah Zulkarnaen alias Aris Sumarsono alias Daud alias Zaenal Arifin alias Abdulrahman dan Taufik Bulaga alias Syafrudin alias Udin Bebek alias Upik Lawanga.

Selama bertahun-tahun mereka disembunyikan dengan rapi, melalui jaringan dan pendanaan yang kuat. Bahkan Upik Lawanga dalam persembunyiannya diketahui masih aktif melakukan perakitan senjata dan bahan peledak.

Geliat Jamaah Islamiyah hingga kini tak pernah mereda. Berbagai penangkapan yang telah dilakukan oleh Densus 88-AT Mabes Polri hampir selalu beririsan dengan organisasi JI, dan dari tahun ke tahun anggota JI yang ditangkap semakin meningkat. Dalam tiga tahun terakhir anggota jaringan Islamiyah berhasil ditangkap sebanyak 25 orang pada tahun 2019, 64 orang pada 2020, dan 133 orang pada tahun 2021 per bulan Agustus ini saja.

BACA JUGA:

Kementerian Agama RI dan Majelus Ulama Indonesia telah memberikan apresiasi terhadap pengungkapan jaringan Jamaah Islamiyah yang dilakukan oleh Densus 88-AT Mabes Polri ini. Kemenag RI menyatakan perlunya pengarusutamaan moderasi agama untuk menangkal berbagai aksi terorisme yang mengatasnamakan agama. MUI menghimbau agar masyarakat berhati-hati dalam menyalurkan donasinya, jangan sampai niat baik masyakat justeru menghidupkan kelompok-kelompok yang ingin membunuh masyarakat.

Namun demikian, Densus 88 berpendapat, penindakan terhadap kelompok teroris ini tidak akan pernah ada habisnya jika tidak ada resistensi dari masyarakat.

Bagaimanapun, pencegahan harus dimulai dari hulu, yakni dari masyarakat sebagai sasaran rekrutmen utama berbagai kelompok teror. Jika masyarakat menolak, jaringan teroris tidak akan menemukan ruang untuk menghidupkan organisasinya dan melaksanakan aksinya. (ARN)

IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca