arrahmahnews

Kepala UNRWA Marah Israel Larang Bantuan Masuk Gaza Utara

Palestina, ARRAHMAHNEWS.COM – Ketua UNRWA Philippe Lazzarini pada hari Minggu menerbitkan sebuah tweet yang mengungkapkan kemarahan karena keputusan Israel baru-baru ini, untuk memblokir masuknya konvoi makanan ke Gaza utara.

“Ini keterlaluan dan disengaja untuk menghalangi bantuan penyelamatan nyawa selama bencana kelaparan yang disebabkan oleh manusia. Pembatasan ini harus dicabut,” kata Lazzarini di platform media sosial X.

Kelaparan adalah salah satu dari banyak strategi yang digunakan rezim Israel untuk melancarkan kampanye genosidanya di Jalur Gaza. Laporan terbaru menunjukkan bahwa sejauh ini beberapa orang telah meninggal karena kelaparan.

Hal ini diperparah dengan beberapa pembantaian yang terjadi di bundaran Kuwait ketika orang-orang berkumpul untuk berusaha mendapatkan pasokan makanan dari truk bantuan.

BACA JUGA:

Karena beberapa gambar yang beredar di media sosial menunjukkan sekantong tepung berlumuran darah, pembantaian ini mendapat label “pembantaian tepung”.

Pembantaian terbaru terjadi sehari lalu dan merenggut nyawa 19 orang serta melukai 23 lainnya.

Saat berkunjung ke penyeberangan Rafah kemarin, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan: “Saya melihat antrean panjang truk bantuan dihadang Israel, antrean panjang kelaparan dan kelaparan”

Pada tanggal 6 Maret, Afrika Selatan kembali ke Mahkamah Internasional (ICJ) untuk meminta tindakan sementara lebih lanjut terhadap Israel, yang bertujuan untuk mengatasi kelaparan yang meluas di kalangan warga Palestina di Jalur Gaza yang diblokade.

Pretoria menyatakan bahwa mereka “terpaksa kembali ke Pengadilan mengingat fakta-fakta baru dan perubahan situasi di Gaza, khususnya situasi kelaparan yang meluas.”

Permintaan ke ICJ masih tertunda.

Perkiraan terbaru dari Kementerian Kesehatan di Gaza menunjukkan bahwa pada hari ke-170 genosida, jumlah korban tewas meningkat menjadi 32.226 orang, sementara jumlah korban luka meningkat menjadi 74.518 orang.

Patut dicatat bahwa banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan, diperkirakan tewas, karena “Israel” mencegah kru ambulans dan pertahanan sipil menjangkau mereka. (ARN)

Sumber: Al-Mayadeen

BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca