arrahmahnews

Denny Siregar dan Revolusi Ala AHOK

28 Januari 2016,

JAKARTA, SUARA RAKYAT, ARRAHMAHNEWS.COM – Ahok mengumumkan bahwa jika dukungan sudah mencapai 1 juta KTP, maka 1 Mei nanti dia akan deklarasi sebagai calon gubernur independen.

Strategi jalur independen ini bisa dibilang strategi yang fresh, smooth dan smart. Ahok memainkan riak-riak baru dalam strategi kampanye dan -mungkin- akan menjadi fenomena baru dalam dunia perpolitikan. (Baca juga: Kisah Nyata: Terima Kasih Pak #AHOK Telah Balas Aduan Saya)

Inilah yang saya suka dari Ahok.

Ia menciptakan jurus baru dalam pertarungan politik, sehingga politik tidak menjadi ring yang membosankan dan itu-itu saja. Ia mampu menciptakan brand pada dirinya sendiri sehingga seorang Hari Tanoe saja harus menyerah bahwa ia dianggap sebagai seorang Ahok. Yah beda kualitas-lah, yang satu palsu dan satunya original.

Tidak cukup dengan brand-nya yang kuat dan kemampuannya menjadi “media darling”, ia membangun cara baru dengan “melawan” partai politik melalui jalur independen. Orang-orang yang pada dasarnya muak dengan partai politik yang seperti kereta batubara tua, mengangkat tinju bersama untuk membongkar benteng-benteng yang selama ini mengungkung kebebasan mereka dalam memilih tokoh yang mereka suka. (Baca juga: Yusuf Muhammad: Jokowi-Ahok Lambang ‘Keemasan’ Bangsa Indonesia)

Ahok itu buat mereka adalah perlawanan, dan jalur independen ini adalah saluran. Dan Ahok memainkannya dengan sangat baik.

Jalur independen adalah cara mencuri start sekaligus memainkan posisi tawar dengan baik. Tanpa terlihat, Ahok sebenarnya sdh memainkan gerakan kampanye. Dan ketika gerakan itu menguat, ia menunjukkan kepada partai politik-politik itu, “Ini taman bermain gua. Elu apa gua yang berkuasa sekarang?”

Siapa yang tidak keder dengan gaya bermain ini? Semua partai politik berhitung keras, siapa yang bisa melawan Ahok sekarang? Bahkan Anis Matta pun dikabarkan akan diturunkan hanya untuk sekedar melawan seorang Ahok. Anis Matta yang dulu katanya calon presiden potensial, harus turun celana kolor menurunkan martabat. Bahkan haji lulung harus menelan ludah apinya dan menyibakkan rambut pancinya yang bergoyang sopan ketika mendengar nama Ahok. (Baca juga: Denny Siregar: AHOK, Hulk Si Pemarah dan Balada Metromini)

Jujur saya berharap, ada lawan tanding yang sepadan yang keluar kandang utk melawan Ahok. Soalnya kalau spt kasus bu Risma yang lawannya mundur semua, penonton akan kecewa dan Rhoma Irama bisa main lagu Metallica.

Ahok adalah marketing handal. Ia memenuhi semua syarat untuk menjadi brand yang me-legenda. Seperti secangkir kopi, ia dibicarakan dimana-mana, di kafe mahal bahkan di warkop tiga rebuan. Kalau Ahok menang lewat jalur independen, wah ahmad albar bisa berubah kriting papan rambutnya. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca