Amerika

Rusia Peringatkan Ada Balasan Menyakitkan Bagi Sanksi AS

Kamis, 19 April 2018

MOSKOW, ARRAHMAHNEWS.COM – Pembicara dari majelis tinggi parlemen Rusia memperingatkan “konsekuensi serius” atas sanksi AS yang diberlakukan terhadap Rusia, mengatakan bahwa tanggapan Moskow akan “tepat dan menyakitkan.”

“Tidak ada siapapun yang harus hidup di bawah ilusi,” kata kantor berita Interfax Rusia mengutip ucapan Valentina Matvienko pada hari Rabu (18/04).

Awal bulan ini, AS memberlakukan sanksi baru pada sejumlah individu dan perusahaan Rusia atas berbagai kegiatan, termasuk dugaan campur tangan Moskow dalam pemilihan presiden AS 2016.

Menurut Departemen Keuangan AS, sanksi menargetkan tujuh pengusaha yang dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, 12 perusahaan mereka serta 17 pejabat pemerintah senior untuk apa yang disebut Washington berbagai “aktivitas memfitnah.”

Perusahaan seperti Gazprom, Burenie dan Renova group juga telah ditambahkan ke daftar sanksi. Ada juga pembekuan aset di Amerika Serikat yang menargetkan “oligarki” seperti taipan aluminium Oleg Deripaska dan anggota parlemen Suleiman Kerimov, yang keluarganya mengendalikan produsen emas terbesar Rusia, Polyus. Moskow mengatakan bahwa sanksi AS adalah ilegal dan memperingatkan pihaknya akan melakukan pembalasan.

“Tanggapan Rusia terhadap sanksi, apa yang kami sebut sanksi-balik, akan tepat, menyakitkan, dan tanpa pertanyaan sensitif bagi negara-negara yang memberlakukan (sanksi) terhadap Rusia,” kata Matvienko.

“Sanksi adalah pedang bermata dua dan mereka yang memaksakan hal itu harus memahami bahwa sanksi terhadap negara-negara lain, terutama seperti Rusia, akan membawa risiko konsekuensi serius bagi mereka yang memaksakannya,” tambahnya.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan pada hari Senin bahwa majelis rendah parlemen Rusia sedang mempertimbangkan undang-undang yang akan memberikan Kremlin kekuatan untuk membatasi impor dari Amerika Serikat. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca