Internasional

Sebar Kebohongan Kesehatan, Taktik Israel Paksa Sekjen Hizbullah Berbicara

Sekjen Hizbullah

Arrahmahnews.com, BEIRUT – Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah menjadi tokoh dalam wawancara dengan TV Al-Mayadeen Lebanon pada Sabtu malam (26/01) untuk membahas sejumlah topik, termasuk rumor tentang kesehatannya.

“Saya tidak diam sejak 10 November karena masalah kesehatan,” Sayyed Nasrallah memulai, mengatakan bahwa semua rumor tentang sakit livernya adalah bohong.

“Dalam beberapa minggu terakhir, saya berusia 60 tahun tetapi saya sehat dan apapun yang mengatakan sebaliknya adalah dusta,” lanjutnya.

Baca: Ejekan Pedas Sekjen Hizbullah kepada Israel Soal Terowongan Rahasia

Berkenaan dengan diamnya selama tiga bulan, pemimpin Hizbullah itu mengatakan bahwa ia hanya memberikan pidato untuk memperingati peristiwa khusus atau untuk membahas masalah-masalah tertentu, menambahkan bahwa ia tidak hanya berbicara secara sembarangan.

Pemimpin Hizbullah itu kemudian mengalihkan perhatiannya ke “Operasi Perisai Utara” Israel, yang menargetkan terowongan kelompok Lebanon di sepanjang perbatasan selatan negara itu.

Sayyed Hassan membenarkan bahwa kepemimpinannya bertemu tentang operasi Israel, tetapi kemudian memutuskan bahwa itu tidak layak untuk dibicarakan di depan umum.

Baca: Wawancara Pertama Sekjen Hizbullah di 2019 akan Digelar Hari Ini

Hizbullah mengatakan bahwa desas-desus tentang kesehatannya bertepatan dengan operasi Israel, karena klaim tentang jantungnya adalah upaya untuk memaksanya berbicara.

“Berkenaan dengan terowongan, saya tidak wajib mengatakan apakah saya atau Hizbullah menggali terowongan ini; kami lebih memilih untuk mempertahankan ambiguitas, ”kata Sayyed Nasrallah kepada Al-Mayadeen.

“Kami tidak ingin memberikan intelijen gratis kepada Israel,” kata pemimpin Hizbullah itu, seraya menambahkan bahwa Israel belum membuktikan bahwa terowongan ini milik organisasinya.

Baca: Khawatir Rudal Hizbullah, Israel Minta Prancis Sampaikan Peringatan ke Beirut

Namun, Hizbullah memang mengkonfirmasi bahwa ada terowongan di Lebanon selatan tetapi mengatakan beberapa dari mereka lebih tua dari Resolusi 1701 Dewan Keamanan PBB, yang dibuat  pada musim panas 2006. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca