Amerika, ARRAHMAHNEWS.COM – Dua pejabat UEA dan Bahrain mengungkapkan rincian rahasia dari dukungan keuangan yang diberikan negara-negara Teluk kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam kampanye pilpres, untuk memastikan kemenangannya.
Surat kabar “Israel Hayom” mengutip seorang pejabat penting Emirat, mengatakan bahwa dana kampanye Donald Trump telah menghasilkan jutaan dolar dalam bentuk sumbangan dari para pendukungnya di Teluk dan kebijakannya di Timur Tengah, seperti dikutip WataanSerb.com.
BACA JUGA:
- Dina Sulaeman: Salah Kaprah Soal Boikot Produk Prancis
- KOCAK! Belum Ada Hasil Resmi, PM Slovenia Ucapkan Selamat Kepada Trump
“Kami memantau dengan cermat pemilu AS, dan kami berharap Donald Trump akan menang hari ini. Tetapi kami juga mempersiapkan kemungkinan presiden baru yang akan berkantor di White House”, kata pejabat Emirat, yang namanya disembunyikan oleh surat kabar Israel.
Dukungan finansial untuk kampanye Trump
Para pejabat di UEA dan Bahrain mengonfirmasi kepada surat kabar Israel bahwa dukungan negara-negara Teluk untuk kampanye Trump untuk masa jabatan kedua di Gedung Putih mendapat dukungan keuangan secara langsung, dan upaya besar untuk memobilisasi komunitas Muslim di seluruh AS untuk memilih Partai Republik, yang tidak populer di kalangan komunitas Muslim.
BACA JUGA:
- Penghitungan Suara Belum Selesai, Trump Klaim Kemenangan
- Pertarungan Ketat Pemilu AS, Perhitungan Suara Dimulai
Surat kabar Israel mengutip seorang pejabat Bahrain, yang menggambarkan dirinya dekat dengan lingkaran penguasa di Riyadh dan Abu Dhabi, mengatakan bahwa ada ketakutan di poros negara-negara Arab tentang kekalahan Trump, karena Biden akan melakukan perubahan besar terait kebijakan AS di Timur Tengah.
Sumber Bahrain lebih lanjut mengatakan “Ada persiapan jika ada perubahan di pemerintahan AS dan kebijakannya di Timur Tengah berubah total. Namun dalam kedua skenario tersebut, tidak ada kekhawatiran tentang perjanjian yang ditandatangani sejauh ini dengan Israel. Faktanya, kemenangan Biden mungkin membuka jalan bagi aliansi yang lebih kuat dengan Israel, dengan alasan bahwa kami terkait dengannya dan tidak memerlukan dukungan terus-menerus dari AS. (ARN)
Sebar:
