Lebanon, ARRAHMAHNEWS.COM – Korban tewas dari kapal migran Lebanon yang tenggelam di lepas pantai Tartus, Suriah barat, meningkat menjadi 97 orang setelah dua mayat ditemukan di Kepulauan Habash dekat pulau Arwad, Suriah.
Direktur pelabuhan Suriah, Brigadir Jenderal Samer Kobaresli, mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada SANA, bahwa dua mayat ditemukan di Kepulauan Habash dekat Pulau Arwad. Mereka ditemukan dan diangkut dengan ambulans ke Otoritas Umum Rumah Sakit Al-Basel.
BACA JUGA:
- Hizbullah soal Pembicaraan Maritim: AS Tunda dan Ingkari Hak Lebanon
- Mantan Mendagri Italia Diadili terkait Penculikan Ratusan Migran
Menanggapi pertanyaan tentang jumlah orang di atas kapal, Khair mengatakan bahwa “pemilik kapal tidak mengetahui jumlah orang yang dia coba selundupkan.”
Dua orang yang selamat tiba di Rumah Sakit Pemerintah Tripoli di Lebanon utara pada hari Minggu, mereka adalah Duaa Khaled Abdel Mawla, dan suaminya Zain El-Din Nadim Hamad.
Menurut media Turki, korban selamat yang bernama Duaa berusia 22 tahun. Ia telah menikah selama tiga bulan dan hamil, dirawat di ruang operasi untuk operasi untuk mengeluarkan janinnya yang meninggal dalam kandungan.
Duaa mengatakan bahwa ada sekitar 150 orang di dalam perahu, lebih dari 90 di antaranya tenggelam.
Tentara Lebanon mengumumkan penangkapan seorang tersangka dalam operasi penyelundupan manusia ini. Penyelundupan kali ini mengakibatkan korban tewas tertinggi sejak awal fenomena migrasi tidak teratur dari Lebanon. (ARN)
Sumber: RT