Amerika

Komunitas Terbesar Yahudi Amerika Kecam Kejahatan Kebencian Israel Terhadap Palestina

FLORIDA, Arrahmahnews.com – Pemimpin komunitas Yahudi terbesar di Amerika Utara telah mengkritik kebijakan Israel terhadap Palestina, dan menganggap hal itu adalah kebijakan yang “sesat.”

“Meminta orang-orang Yahudi di seluruh dunia untuk mengibarkan bendera Israel dan bahkan untuk mendukung kebijakan politik paling sesat para pemimpinnya, hanya akan memperlebar jarak antara jiwa Yahudi dan negara Yahudi. Hal itu terlalu kontraproduktif,” ungkap Rabbi Rib Jacobs, presiden Persatuan Untuk Reformasi Yahudisme, dalam khotbahnya di hari Kamis malam(5/11) saat konferensi dua tahunan di kota Orlando, Florida.

Rabbi tersebut menyatakan bahwa komunitas Yahudi tidak boleh tetap diam saat kejahatan kebencian membunuh warga Palestina tak bersalah di wilayah pendudukan.

Jacobs juga mengatakan bahwa gerakan reformasi “telah lama menentang kebijakan permukiman Israel di Tepi Barat.”

“Hal ini menyebabkan rasa sakit dan penderitaan bagi rakyat Palestina juga mengasingkan Israel dari teman dan sekutu di seluruh dunia,” tambahnya. “

Pemeimpin reformasi itu juga mengecam perlakuan pemerintah Israel terhadap minoritas.

“Banyak kaum Yahudi, terutama para pemudanya, merasa bahwa Israel sudah bersikap terlalu intoleran tidak hanya kepada warga Arab Israel, namun juga terhadap kaum Yahudi non Ortodoks, Yahudi Ethiopia…,” tambahnya.

Ketegangan terus meningkat terutama sejak bulan Agustus lalu ketika rezim Israel memberlakukan pembatasan masuknya beberapa orang Palestina ke dalam Masjid Al-Aqsa di Timur al-Quds (Yerusalem) – situs paling suci ketiga dalam Islam.

Komunitas Terbesar Yahudi Amerika Kecam Kebijakan Israel


Menurut angka terbaru dari Departemen Kesehatan Palestina, setidaknya 76 warga Palestina, termasuk 17 anak-anak, telah kehilangan nyawa mereka di tangan pasukan Israel sejak awal Oktober.

Lebih dari setengah juta warga Israel tinggal di lebih dari 120 pemukiman ilegal yang dibangun sejak pendudukan Israel di wilayah Tepi Barat Palestina dan Timur Al-Quds pada tahun 1967.(ARN/RM/Ptv)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca