arrahmahnews

Senjata dan Kekerasan, Rekor Prestasi Saudi

Persenjataan-Saudi

Al Arabiya baru-baru ini melaporkan daftar pembelian senjata Arab Saudi. Riyadh membeli 72 unit pesawat tempur Eurofighter buatan Inggris, 55 unit pesawat produk Swiss, sejumlah drone buatan Cina dan Amerika Serikat, dan 25 pesawat pengangkut militer senilai enam miliar dolar.Tidak hanya itu, Saudi juga membeli roket anti-tank senilai satu miliar tujuh ratus juta dolar, 69 unit tank M-1 A2 senilai 132 juta dolar yang belum lama ini ditandatangani kesepakatan pengirimannya dengan negara pemasok.

Pembelian persenjataan dan alutsista baru oleh rezim Riyadh berlangsung di saat Arab Saudi mengalami defisit anggaran tahun 2015 sebesar enam persen dari APBN-nya. Koran Qatar, Al-Sharq menulis, anjloknya harga minyak global menyebabkan Arab Saudi, menjadi negara di kawasan Teluk Persia yang mengalami defisit anggaran terbesar di tahun 2015. Tapi fakta tersebut tidak pernah dipertimbangkan oleh Al Saud yang terus melanjutkan pembelian senjata dari negara-negara Barat.

Pada Februari 2015 lalu, Arab Saudi menandatangani kontrak militer senilai tiga miliar dolar dengan Prancis mengenai pembelian persenjataan dan alutsista. Berdasarkan kontrak tersebut, Paris memasok sejumlah bahan peledak, helikopter militer dan kendaraan lapis baja.

Sementara itu sumber Barat melaporkan terjadi peningkatan anggaran militer Arab Saudi. Dilaporkan, anggaran militer Saudi di tahun 2014 naik 21 persen dibandingkan tahun sebelumnya hingga menembus 81 miliar dolar. Institute Riset Perdamaian Stockholm menyatakan anggaran militer Arab Saudi selama sepuluh tahun terakhir meningkat lebih dari dua kali lipat. Saat ini hanya tiga negara dunia yang memiliki anggaran militer melebihi Arab Saudi, yaitu AS, Cina dan Rusia.

Sebagian analis politik menilai pembelian senjata oleh Arab Saudi dilakukan untuk menyelamatkan industri persenjataan negara-negara Barat dan membunuh umat Islam. Selama ini, Arab Saudi adalah pendukung finansial dan militer kelompok teroris ISIS di Suriah selama empat tahun lalu. Bashar Jafari, Wakil Suriah di PBB berulangkali menyampaikan bukti bahwa Turki dan Arab Saudi adalah negara pemasok senjata pembunuh massal kelompok teroris di Suriah.

Selain keterlibatan dalam pertumpahan darah di Suriah, selama beberapa hari belakangan ini Arab Saudi menggunakan senjatanya untuk membantai rakyat tidak berdosa Yaman. Jet-jet tempur Arab Saudi dan sekutunya membombardir sejumlah wilayah Yaman yang menimbulkan korban jiwa dari warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan.

Sumber: http://indonesian.irib.ir/editorial/fokus/item/93764-senjata-dan-kekerasan,-rekor-prestasi-saudi

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca