arrahmahnews

Riyadh Tidak Layak Berperan Dalam Perdamaian Suriah

DAMASKUS, Arrahmahnews.com – Pejabat Suriah mengatakan Arab Saudi tidak memenuhi syarat berpartisipasi dalam upaya menyelesaikan krisis 4,6 tahun yang  mencengkeram Suriah, mengutip serangan udara mematikan Al Saud di Yaman. (Baca juga: CIA Kendalikan Al-Qaeda di Yaman)

Berbicara pada TV al-Ikhbariya pada hari Kamis (29/10), Menteri Informasi Suriah Omran al-Zoubi mengatakan bahwa Riyadh tidak bisa memainkan peran “produktif” dalam menemukan solusi politik untuk krisis di Suriah sebagai kerajaan yang menumpahkan darah di negara miskin Yaman. (Baca juga: Krisis Air di Yaman Sumbangan Kejahatan Terbesar Saudi Kepada Rakyat Muslim Yaman)

Sejak akhir Maret, rezim Saudi telah terlibat dalam serangan brutal terhadap Yaman untuk mengejar tujuan sendiri, termasuk merusak gerakan Ansarullah Yaman dan memulihkan kekuasaan mantan presiden buronan Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi, sekutu dekat Riyadh.

Komentar Zoubi datang satu hari setelah Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir mengatakan sikap Riyadh pada Suriah tidak berubah, mengklaim bahwa kerajaan tidak melihat peran Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam transisi politik di negara Arab yang dilanda krisis.

Menteri Informasi Suriah mengecam Jubeir dan menggambarkan dia sebagai “tumor” dan “budak”, mengatakan Jubeir “yang tidak memiliki petunjuk bagaimana berdiplomasi dan berpolitik, harus menjaga mulutnya dan menjaga negaranya dari suatu hal memalukan”, tambahnya.

Ketegangan datang setelah pembicaraan internasional mengenai gejolak Suriah yang diharapkan akan dilangsungkan di Ibukota Austria Wina pada 30 Oktober. Negosiasi akan mempertemukan sekitar 12 negara termasuk Iran, Rusia, Amerika Serikat dan Arab Saudi. (Baca juga: Pangeran Dubai Tewas di Yaman Bukan Serangan Jantung)

Kehadiran Riyadh di event internasional dinilai tidak layak oleh sebagian pengamat, karena negara itu di antara para pendukung utama kelompok teroris Takfiri yang beroperasi untuk menggulingkan pemerintah Suriah selama empat tahun terakhir.

Kekerasan yang dipicu oleh teroris yang didukung asing dilaporkan telah merenggut lebih dari 250.000 jiwa sejauh ini. (ARN/Ikhbariya)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca