10 Februari 2016,
RIYADH, ARRAHMAHNEWS.COM – Seorang jurnalis Saudi menyatakan bahwa niatan Riyadh untuk mengirim pasukan darat ke Suriah tidak lain hanyalah untuk menolong para teroris yang telah kehilangan banyak wilayah di provinsi Aleppo.
“Pembebasan kota strategis al-Qusayr pada Juni 2013 merupakan pukulan berat untuk pemerintah Saudi. Itu sebabnya kemudian Riyadh berusaha mencegah pembebasan Aleppo,” tulis jurnalis Saudi, Fouad Ebrahim dalam sebuah artikel berbahasa Arab untuk surat kabar al-Akhbar, pada hari Selasa (09/02) kemarin. (Baca juga: Surat Kabar Saudi: Pasukan Suriah Sanggup Menangkan Aleppo)
Menurut sang wartawan, rencana pembebasan Aleppo oleh Angkatan Darat Suriah dan pasukan rakyat itu akan menjadi kekalahan besar bagi pemerintah Saudi.
Pada hari Kamis, Menteri Pertahanan Saudi mengatakan bahwa pihaknya berniat untuk menyebarkan pasukan darat ke Suriah dengan alasan membantu koalisi anti-ISIS pimpinan AS. (Baca juga: Saudi Kirim Pasukan ke Suriah, Raja Bahrain Temui Putin)
Riyadh telah menjadi anggota dari koalisi pimpinan AS yang mengklaim telah meluncurkan serangan udara terhadap Daesh di Suriah sejak September 2014, meski tanpa izin dari Damaskus atau PBB. Pada bulan Desember 2015, Arab Saudi membentuk koalisi 34 negara muslim sendiri dengan mengklaim hal itu sebagai upaya melawan ekstremisme Islam.
Daesh atau ISIL / ISIS adalah kelompok Wahhabi didikan Arab Saudi dan di negara manapun telah masuk daftar hitam sebagai kelompok teroris di dunia, termasuk Amerika Serikat dan Rusia, kecuali Arab Saudi. (ARN)
Sebar:
