arrahmahnews

Laporan; Korban Tewas Perang Suriah Mencapai 470.000 Jiwa

12 Februari 2016,

DAMASKUS, ARRAHMAHNEWS.COM – Sebuah laporan baru-baru mengungkapkan bahwa jumlah korban tewas dalam perang Suriah yang telah berkecamuk hampir 5 tahun jauh lebih tinggi dari angka total yang dikeluarkan oleh PBB.

Pusat Penelitian Suriah melaporkan bahwa 400.000 warga Suriah telah tewas sejak pecahnya krisis. Angka ini bertentangan dengan data terbaru yang dikeluarkan oleh PBB yang berjumlah 260.000, tulis sebuah laporan yang diterbitkan The Guardian. (Baca juga: Perang Yaman Melemahkan Dunia Arab dan Memperkuat Rezim Zionis Israel)

Laporan itu menambahkan bahwa 70.000 orang telah tewas karena kurangnya pelayanan kesehatan yang memadai, makanan, air bersih, sanitasi dan perumahan yang layak, terutama bagi mereka yang mengungsi dalam zona konflik.

Lebih lanjut menjelaskan bahwa angka kematian di Suriah melonjak dari 4,4 per seribu di tahun 2010, menjadi 10,9 per seribu pada tahun 2015, dan harapan hidup turun dari 70 pada 2010, menjadi 55,4 pada tahun 2015.

Laporan ini juga menyebutkan jumlah mereka yang terluka sekitar 1,9 juta orang, yang menyatakan bahwa 11,5 persen penduduk Suriah telah tewas atau terluka sejak krisis meletus pada Maret 2011.

“Kami berpikir bahwa dokumentasi PBB dan estimasi resmi meremehkan korban karena kurangnya akses informasi selama krisis,” Rabie Nasser, penulis laporan itu mengatakan kepada The Guardian, Kamis (11/02). (Baca juga: Makar Amerika, Media Arab dan Barat Atas Perang Yaman)

Selain itu, 6.360.000 orang telah terlantar dan lebih dari empat juta orang telah melarikan diri dari negara itu sejak awal konflik.

Selain itu, 13,8 juta warga Suriah juga telah kehilangan sumber pendapatan mereka. Kemiskinan meningkat 85 persen pada tahun 2015, dan harga konsumen naik 53 persen tahun lalu.

“Harga di daerah konflik dan daerah yang terkepung jauh lebih tinggi daripada di tempat lain di negara ini dan ini meningkatkan margin keuntungan bagi para pedagang yang memonopoli pasar daerah konflik”, kata laporan itu.

Selain itu, infrastruktur dan lembaga di Suriah “hampir lenyap” karena “dampak bencana” militansi, dan kerugian ekonomi secara keseluruhan diperkirakan $ 255.000.000.000.

“Terlepas dari kenyataan bahwa Suriah telah menderita selama 5 tahun, perhatian global untuk hak asasi manusia dan martabat mereka hanya diintensifkan ketika krisis memiliki dampak langsung pada masyarakat negara-negara maju,” tulis laporan itu. (Baca juga: Analis : Arab Saudi Berperang Atas Nama Washington di Yaman)

Konflik “terus menghancurkan struktur sosial dan ekonomi negara dengan intensifikasi intervensi internasional yang memperdalam polarisasi antara Suriah. pembangunan manusia, hak-hak dan martabat telah secara komprehensif hancur”, terang laporan itu. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca