arrahmahnews

Aset Saudi di Luar Negeri Turun Sebesar 6 Milyar Dolar Pada Bulan Juli

Selasa, 30 Agustus 2016,

RIYADH, ARRAHMAHNEWS.COM – Tanda-tanda keruntuhan perekonomian Arab Saudi satu persatu semakin terlihat jelas, akibat dampak dari merosotnya harga minyak.

Data resmi menunjukkan aset asing kerajaan Saudi terjun bebas ke $ 555.000.000.000 pada bulan Juli, turun $ 6.000.000.000 ($ 6 milyar) pada bulan sebelumnya. Penurunan disebabkan langkah pemerintah yang menarik cadangan untuk menutupi defisit anggaran yang disebabkan oleh turunnya harga minyak, Arabianbusiness.com melaporkan. (Baca juga: WOW.. Penasehat Bin Salman Umumkan Saudi Bangkrut Saat Wawancara)

Aset menyusut 16 persen dari tahun sebelumnya ke level terendah sejak Februari 2012. Penurunan mencapai rekor tinggi $ 737.000.000.000 pada bulan Agustus 2014 dan mulai turun, laporan tersebut menambahkan.

Aset Saudi diyakini dalam bentuk mata uang dolar AS, dan dalam bentuk surat berharga seperti obligasi Treasury AS dan deposito pada bank di luar negeri.

Deposito Saudi turun $ 8 miliar dari bulan sebelumnya menjadi US $ 125 milyar pada bulan Juli, namun kepemilikan sekuritas asing naik sebesar $ 2 milyar menjadi $ 371.000.000.000 setelah menyusut selama 10 bulan. Bank sentral tidak mengungkapkan rincian pembelian perusahaan sekuritas.

Keuangan Arab Saudi telah mengalami kekacauan sejak musim panas 2014, ketika harga minyak mentah anjlok, hingga menghasilkan defisit anggaran negara hampir $ 100 miliar pada tahun lalu. (Baca juga: SAUDI BANGKRUT! Kerajaan Kini Sibuk Cari Utang)

Kondisi ini memaksa kerajaan meminjam baik dari dalam negeri dan luar negeri untuk menutupi sebagian defisitnya.

Monarki Saudi mengumumkan rencana pada bulan Juni, target lebih dari tiga kali lipat pendapatan non-minyak pemerintah dan memangkas gaji sektor publik selama lima tahun ke depan untuk mengurangi ketergantungan pada minyak dan bergerak menuju masa depan yang berkelanjutan. (Baca juga: Saudi Bangkrut, Sejumlah Pangeran Menghilang Bawa Lari Kekayaan)

Bankir juga berharap Riyadh melakukan penerbitan obligasi internasional pertama untuk menaikkan sekitar $ 10 miliar atau lebih pada akhir Oktober. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca