arrahmahnews

ISIS Bunuh 60 Warga Sipil Mosul atas Tuduhan Berkhianat

Sabtu, 12 November 2016,

ARRAHMAHNEWS.COM, MOSUL – Teroris dari kelompok militan ISIS dilaporkan telah menembak mati lebih dari 60 orang minggu ini dan menggantung beberapa tubuh mereka di tiang setelah sebelumnya menuduh orang-orang itu telah berkolaborasi dengan pasukan Irak.

Kantor hak asasi manusia PBB pada hari Jum’at (11/11) mengungkap kekhawatiran bahwa lebih dari ratusan kekejaman mengerikan diduga telah dilakukan oleh ISIS dalam menghadapi serangan pasukan Irak untuk merebut kembali Mosul, benteng teroris terakhir di negara itu, satu bulan terakhir.

“Pada hari Selasa, ISIS dilaporkan telah menembak dan membunuh 40 warga sipil di kota Mosul setelah menuduh mereka melakukan ‘pengkhianatan dan kolaborasi’ dengan Pasukan Keamanan Irak (ISF),” kata juru bicara kantor HAM, Ravina Shamdasani, dalam sebuah pernyataan.

“Para korban mengenakan pakaian oranye ditandai dengan warna merah dengan kata-kata: ‘pengkhianat dan agen dari ISF’. Mayat mereka kemudian digantung di tiang listrik di beberapa daerah di kota Mosul, “tambahnya.

Abu Saif, warga Mosul timur, berkata kepada AFP melalui saluran telepon bahwa ia telah melihat mayat-mayat digantung di kota bersama dengan tanda-tanda yang bertuliskan “agen” dan “pengkhianat”.

Ia tidak bisa mengetahui pasti jumlah yang tepat dari total mayat, tetapi mengatakan ia melihat antara 30 dan 40.

“Organisasi Daesh mengumpulkan orang-orang di beberapa jalan dari Mosul dan mempertontonkan eksekusi sejumlah orang dari berbagai usia, beberapa dari mereka dengan tembakan dan orang lain dengan memenggal kepala,” katanya.

Menurut PBB, seorang pria 27-tahun dilaporkan dibunuh di depan umum di pusat Mosul pada hari Selasa hanya karena menggunakan ponsel, yang telah dilarang untuk digunakan di daerah dibawah kendali ISIS. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca