arrahmahnews

Menlu AS: Nasib Assad di Tangan Rakyat Suriah

Jum’at, 31 Maret 2017,

ARRAHMAHNEWS.COM,  ANKARA – Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengatakan nasib Presiden Bashar al-Assad akan ditentukan oleh rakyat Suriah.

“Saya pikir status Presiden Assad akan diputuskan oleh rakyat Suriah,” kata Tillerson dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di Ankara pada Kamis (30/03/2017.

Di saat yang sama, Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley mengatakan “Prioritas kami adalah tidak lagi berdiam di sana dan tidak lagi fokus untuk melengserkan Presiden Suriah Bashar Assad,” Reuters, Jumat (31/3/2017).

“Prioritas kami adalah untuk benar-benar melihat bagaimana kita mendapatkan sesuatu, yang kita perlu untuk bekerja dengan benar-benar membuat perbedaan bagi orang-orang di Suriah. Kita tidak bisa selalu fokus pada Assad seperti cara pemerintahan sebelumnya lakukan,” tuturnya lagi.

Pernyataan ini perkembangan yang signifikan dari pemerintah AS sebelumnya, yang menggunakan segala cara untuk memaksa Assad mundur atau gulingkan.

Adapun Turki, negara yang sebelumnya pendukung setia kampanye yang didanai oleh Arab Saudi dan Qatar untuk menggulingkan Assad, telah melunak sejak ketegangan dengan Rusia, yang merupakan sekutu utama pemerintah Suriah.

Sementara itu, Ankara dan Washington telah mengalami kesulitan besar atas kehadiran pasukan Kurdi di dekat perbatasan Turki dengan Suriah. AS melihat pejuang Kurdi sebagai sekutu di wilayah tersebut, sementara Turki memandang mereka sebagai teroris yang memiliki hubungan dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

Pada hari Kamis, Tillerson berusaha untuk mengecilkan perbedaan. Kedua negara telah berselisih, apakah akan menyertakan pasukan Kurdi dalam operasi untuk merebut kembali kota Raqqah, benteng utama Daesh di Suriah.

Tillerson mengatakan ia dan para pemimpin Turki masih menjelajahi “sejumlah pilihan dan alternatif” untuk merebut kembali Raqqah.

Pembicaraan dengan para pemimpin Turki difokuskan pada penciptaan zona stabilisasi di daerah yang telah dibersihkan dari ISIS/Daesh di Suriah dan sejumlah pilihan untuk mengamankan daerah.

“Apa yang kita bahas saat ini adalah pilihan yang tersedia bagi kita. Bagi mereka adalah pilihan sulit. Biarkan aku membuatnya menjadi jelas, itu tidak mudah, karena mereka harus membuat pilihan yang sulit,” kata Tillerson.

Sementara Turki menunjukkan sikap kekecewaan atas dukungan AS pada pasukan Kurdi. Cavusoglu mengatakan dukungan AS untuk pasukan Kurdi di Suriah telah melukai Turki dan berdampak pada hubungan bilateral.

Dia juga memperingatkan bahwa setiap dukungan AS untuk Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) akan berarti risiko untuk masa depan Suriah.

“Hal ini tidak baik atau realistis untuk bekerja dengan kelompok teror saat berperang melawan kelompok teror lain,” kata menteri luar negeri Turki.

Ankara juga mengharapkan Washington untuk mengambil langkah-langkah konkret untuk segera mengekstradisi ulama oposisi yang berbasis di AS, Fethullah Gulen, yang dituduh terlibat kudeta militer yang gagal di Turki pada musim panas lalu, Cavusoglu menambahkan. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca