arrahmahnews

NATO ARAB Proxy Untuk Melawan Republik Islam Iran

Selasa, 30 Mei 2017

ARRAHMAHNEWS.COM, RIYADH – Aliansi militer yang baru-baru ini diremajakan antara AS dan Arab Saudi dapat memiliki dampak yang sangat besar dan langsung untuk Perang Yaman. Negara miskin Yaman telah berada dalam perang total sejak Saudi memulai kampanye brutal melawan mereka pada musim semi 2015. Tujuan yang dinyatakan adalah mengembalikan mantan presiden Hadi yang berkuasa, yang melarikan diri ke Kerajaan Wahhabi setelah gerakan pembebasan nasional Houthi menguasai ibukota negara, meskipun motivasi implisit di balik perang umumnya diakui oleh sebagian besar analis sebagai konflik proxy untuk melawan pengaruh Iran.

Narasi Barat adalah bahwa Houthi tidak lebih dari sekadar pendukung Korps Garda Revolusioner Iran karena kepercayaan Syiah mereka, meskipun pernyataan tersebut telah benar-benar dibantah oleh fakta bahwa kelompok tersebut menikmati dukungan lintas sektarian yang luas di seluruh Yaman. Namun demikian, secara geopolitik Yaman bagi AS dapat menakut-nakuti sekutu abadinya Saudi dengan ancaman boogeyman dari “pengepungan Iran”, inilah yang mendorong Menteri Pertahanan Arab Saudi, Mohammed Bin Salman memulai perang di Yaman.

Trump membuat sentimen anti-Iran jauh sebelum dia berkantor di White House, dan pidatonya yang terakhir di Riyadh mengkonfirmasi apa yang telah lama dipercaya banyak orang – bahwa yang disebut “NATO Arab” yang AS perintahkan untuk diresmikan di Timur Tengah adalah benar-benar ditujukan untuk melawan Iran. Saudi telah memimpin sebuah koalisi 55 negara yang seolah-olah berperang melawan terorisme, namun sekarang menjadi landasan rencana proxy AS untuk melawan Republik Islam Iran. [Baca: Arab Saudi Berusaha Membentuk NATO ARAB]

Trump baru saja menyetujui kesepakatan penjualan senjata terbesar di dunia dengan Raja Salman seharga $ 110 miliar, dan bisa ditingkatkan menjadi $ 350 miliar pada dekade berikutnya, dan Saudi juga mengatakan bahwa sekutu koalisi mereka setuju untuk menyumbangkan 34.000 tentara sebagai kekuatan cadangan.

Mengingat ketidaktahuan bahwa “NATO Arab” akan digunakan untuk melawan Iran secara langsung, setidaknya pada tahap awal pembentukannya disebut sebagai aliansi untuk memerangi terorisme dan ekstrimisme, maka penting untuk merenungkan apakah ada kemungkinan bahwa “NATO Arab” akan digunakan untuk menumbangan Republik Islam Iran. [ARN]

Sumber: Sputnik.

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca