arrahmahnews

Tareq Al-A’laqi Komandan Pasukan Saudi yang Menyerang Awamiyah Tewas

Selasa, 13 Juni 2017,

ARRAHMAHNEWS.COM, RIYADH – Seorang pejabat senior polisi Saudi tewas dan dua polisi lainnya terluka dalam sebuah ledakan yang menargetkan kendaraan patroli mereka di Provinsi Timur Arab Saudi, kata Kementerian Dalam Negeri. (Baca juga: Bulan Ramadhan Tak Hentikan Kebrutalan Rezim Saudi di Qatif)

Menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri Saudi, sebuah bom yang diyakini sebagai alat peledak improvisasi, diledakkan di samping mobil patroli polisi yang sedang memeriksa wilayah lama Awamiyah, yang dikenal sebagai al-Mosara, pukul 11.30 malam, kantor berita SPA pada hari Minggu melaporkan.

Ledakan yang terjadi di wilayah Qatif yang bergolak, menewaskan “Mayor Tareq bin Abdullatif al-A’laqi” dan menimbulkan luka pada dua petugas keamanan “yang kondisi kesehatannya stabil,” lanjut kementerian tersebut, yang menggambarkan ledakan tersebut sebagai “Insiden teroris.”

Tidak ada individu atau kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Pada tanggal 16 Mei, seorang tentara Saudi juga terbunuh dan lima lainnya luka-luka saat orang-orang bersenjata menembakkan granat berpeluncur roket ke mobil patroli mereka di Awamiyah. (Baca juga: Barbarisme Rezim Saudi Terus Berlanjut di Qatif, Balitapun Jadi Sasaran)

Teroris ISIS Takfiri telah membunuh lebih dari 40 Muslim Syiah sejak kelompok teror tersebut memulai kampanye pemboman dan penembakan di Provinsi Timur Saudi pada tahun 2014.

Selanjutnya, Provinsi Timur, khususnya wilayah Qatif, telah menjadi lokasi demonstrasi damai sejak Februari 2011. Para pemrotes mengeluhkan marginalisasi di kerajaan yang diperintah oleh Wahabi, telah menuntut reformasi, kebebasan berekspresi, pembebasan tahanan politik dan diakhirinya diskriminasi ekonomi serta agama terhadap wilayah kaya minyak itu.

Namun, pemerintah telah menanggapi demonstrasi tersebut dengan tindakan keras, namun demonstrasi terus meningkat sejak Januari 2016 ketika Arab Saudi mengeksekusi ulama Syiah yang dihormati, Sheikh Nimr al-Nimr, seorang kritikus vokal atas kebijakan rezim Riyadh. Langkah provokatif semakin meningkatkan ketegangan di seluruh provinsi. Selama beberapa tahun terakhir, Riyadh juga telah mendefinisikan ulang undang-undang anti-terorisme sehingga dapat menargetkan para aktivis. (Baca juga: BIADAB! Pasukan Keamanan Saudi Bunuh 2 Saudara Sheikh Nimr)

Awamiyah telah menyaksikan peningkatan demonstrasi anti-pemerintah dan tindakan keras yang terjadi baru-baru ini, karena Riyadh mendesak untuk menghancurkan wilayah Mosara yang bersejarah itu, dan mengklaim bahwa jalan-jalan sempit di daerah tersebut telah menjadi tempat persembunyian bagi militan yang diyakini berada di belakang serangan terhadap pasukan keamanan di wilayah tersebut.

Pemerintah bermaksud untuk mengubah Mosara menjadi zona komersial, terlepas dari peringatan, baik oleh penduduk setempat maupun Perserikatan Bangsa-Bangsa, bahwa rencana kontroversial tersebut akan menghancurkan warisan sejarah dan budaya masyarakat berusia 400 tahun lalu dan pada akhirnya dapat menyebabkan penggusuran paksa ratusan orang dari bisnis dan tempat tinggal mereka.

Komunitas Syiah di provinsi tersebut menyumbang antara 10 sampai 15 persen dari populasi Arab Saudi yang mencapai 33 juta jiwa. (ARN)

Sumber: Saudi Press Agency.

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca