arrahmahnews

Mantan Orang Kepercayaan Netanyahu Bersaksi Melawannya

Kamis, 22 Februari 2018

TEL AVIV, ARRAHMAHNEWS.COM – Mantan orang kepercayaan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan telah mencapai kesepakatan dengan polisi untuk memberi kesaksian yang akan memberatkan mantan atasannya itu dalam penyelidikan salah satu dari empat kasus korupsi yang melibatkan sang perdana menteri dengan imbalan hukuman penjara yang lebih ringan.

Di bawah “Kasus 4000,” Netanyahu dituduh mendukung raksasa komunikasi telepon Israel, Bezeq, dengan imbalan liputan positif mengenai Walla-nya! salah satu portal yang paling populer di kalangan orang Israel.

Baca: Legislator Israel: Netanyahu Kobarkan Perang demi Hindari Kasus Korupsi

Media Israel melaporkan pada hari Rabu (21/02) bahwa saat ini, direktur pilihan Netanyahu, mantan Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Filber, yang ditangkap minggu ini sebagai tersangka dalam kasus tersebut, telah setuju untuk memberi kesaksian mengenai bagaimana Netanyahu memerintahkannya untuk memberikan Bezeq dengan keuntungan regulator.

Laporan tersebut menyatakan bahwa sebagai balasan atas kesaksiannya, Filber telah meminta agar hukumannya dikurangi.

Pekan lalu, polisi merekomendasikan agar perdana menteri dituntut telah melakukan kecurangan, pelanggaran kepercayaan, dan penyuapan dalam dua kasus tersebut.

Baca: Tuntut Netanyahu Mundur, Ribuan Orang Berdemo di Tel Aviv

Dalam Kasus 1000, dia dicurigai telah menerima hadiah dari pebisnis di luar negeri. Dalam Kasus 2000, Netanyahu dituduh membantu surat kabar Yediot Aharonot melawan pesaingnya Yisrael Hayom, dengan imbalan liputan yang menguntungkan bagi perdana menteri.

Rekomendasi dakwaan tersebut mendorong seruan di antara pemimpin oposisi Israel agar Netanyahu meninggalkan kantornya, dengan kepala Partai Buruh, Avi Gabbay dan Yair Lapid, yang memimpin partai oposisi Yesh Atid, mendesak mitra koalisi perdana menteri untuk membubarkan barisan.

Ribuan warga Israel telah mengadakan demonstrasi selama bermingg-minggu, meminta perdana menteri penuh skandal tersebut untuk mundur. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca