Selasa, 17 April 2018
TEL AVIV, ARRAHMAHNEWS.COM – Menteri Urusan Militer Israel Avigdor Lieberman mengatakan bahwa rezim Tel Aviv tidak menerima pembatasan dari Rusia atau negara lain terkait “tindakan” mereka terhadap Suriah.
“Kami akan mempertahankan kebebasan bertindak sepenuhnya. Kami tidak akan menerima batasan apa pun ketika menyangkut pertahanan … kepentingan kami, ”kata Lieberman dalam wawancara video dengan situs berita berbahasa Ibrani Walla.
Baca: BREAKING NEWS! Suriah Cegat Serangan Rudal Israel di Damaskus dan Homs
“Tapi kami tidak ingin memprovokasi Rusia. Kami memiliki jalur komunikasi terbuka di tingkat perwira senior. Rusia memahami kami dan faktanya adalah bahwa selama bertahun-tahun kami berhasil menghindari perselisihan dengan mereka di Suriah, ”tambahnya.
Lieberman kemudian menuduh bahwa Iran sedang berusaha berkuasa secara militer di Suriah, dan menimbulkan ancaman terhadap rezim Zionis.
Baca: Nasrallah: Serangan ke Bandara T-4 Kesalahan Historis dan Kebodohan Besar Israel
“Kami tidak akan mentolerir kekuatan militer Iran yang signifikan di Suriah dalam bentuk pelabuhan dan bandara militer atau penyebaran persenjataan canggih,” kata Lieberman.
Pernyataan itu datang pada hari yang sama ketika surat kabar New York Times, mengutip sumber militer Israel yang tidak disebutkan namanya, melaporkan bahwa Israel terlibat dalam serangan udara mematikan pada 9 April di Pangkalan Militer Tiyas, yang juga dikenal sebagai pangkalan udara T-4, di luar kota Palmyra Suriah. (ARN)
Sebar:
