Jakarta – Disaat wabah virus Corona di Indonesia yang semakin hari semakin mengganas dan menjadi alat provokasi menyerang pemerintah yang dilakukan elit politik dan tokoh-tokoh radikal, salah satu akun twitter Maaher Ath-Thuwalibi mencuitkan cuitan penghinaan kepada Gus Dur pada tanggal 22 Maret. 2020 dengan menyebut Kyai Buta dan udah jadi Bangkai, sebuah bahasa penghinaan luar biasa, meskipun dia meminta maaf dan menghapus cuitan itu, namun tingkah Maaher ini sering kali menghina tokoh-tokoh NU.
Berikut cuitan dari akun twitter @ustadzmaaher_ “Yang udah mati itu GUS DUR. Kyai Buta yang pernah mengatakan “Al Qur’an adalah kitab porno”
Dia uda mati. Udah jadi Bangkai. Kalau Saya belum.!
Baca Juga:
- Ustad Maheer At-Thuwailibi Tuding Ketum PBNU dan Prof Dr. Quraish Shihab Sebagai Ahli Bid’ah
- Jejak Digital Ustadz Maaher At-Thuwailibi, Hina Polisi Hingga Sebar Video Hoax Ngabalin Stroke
- Astagfirullah! Maaher Thuwailibi Sebut Polisi ‘Monyet Berseragam Bencong’
Berikut komentar-komentar Netizen yang tidak terima dengan cuitan Maaher Ath-Thuwailibi:
Akun twitter @Rahman_Nashir “Apapun pembelaanmu, kamu telah menghina Gus Dur. Sedangkan Gus Dur sama sekali tidak pernah menghinamu. Kamu ini mahluk tuhan yang tercipta dari apa sih?”
Apapun pembelaanmu, kamu telah menghina Gus Dur. Sedangkan Gus Dur sama sekali tidak pernah menghinamu.
.
Kamu ini mahluk tuhan yang tercipta dari apa sih?Cc @AnakKolong___ @jr_kw19 pic.twitter.com/ltKvL9nqWP
— Nashir (@Rahman_Nashir) March 22, 2020
Akun twitter @FebbyAzte
Son soni,,,Gus Dur gk pernah nyebut Al quran kitab porno…
Lu udah ngefitnah, menghina lagi…
Ini kalimat lengkapnya , jangan main asal potong….
Son soni,,,Gus Dur gk pernah nyebut Al quran kitab porno…
Lu udah ngefitnah, menghina lagi…
Ini kalimat lengkapnya , jangan main asal potong…. pic.twitter.com/aejdzT6PHd— Febby Azte (@FebbyAzte) March 22, 2020
Inilah salah satu cara tokoh-tokoh radikal untuk menghancurkan kewibawaan kyai-kyai NU. Netizen tidak akan diam menghadapi penghinaan ini. (ARN)
Ikuti Update Berita di Channel Telegram Arrahmahnews