Armenia, ARRAHMAHNEWS.COM – Armenia mengumumkan darurat militer dan mobilisasi militer total menyusul bentrokan dengan Azerbaijan atas wilayah Nagorno-Karabakh. Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinian mengatakan pada Hari Minggu (27/09), menyerukan warga untuk “bersiap-siap mempertahankan tanah air suci” mereka.
Ketegangan meningkat di Kaukasus selatan antara negara tetangga Armenia dan Azerbaijan pada Minggu pagi dimana terjadi bentrokan setelah Yerevan mengatakan pasukan Azerbaijan menembaki wilayah Nagorno-Karabakh dan Baku menuduh pasukan Armenia menembaki militer Azerbaijan dan posisi sipil.
Pihak berwenang di Nagorno-Karabakh yang diduduki mengatakan ibu kota wilayah itu, Stepanakert (Khankendi), telah ditembaki dan mendesak penduduk untuk menyelamatkan diri. Banyak rumah di desa telah hancur, dan ada korban luka.
Baca: Panasi Perang, Erdogan Siap Bantu Senjata ke Azerbaijan untuk Perang Lawan Armenia
Wilayah yang disengketakan itu telah menyatakan keadaan perang, menurut laporan, semua penduduk berusia 18 tahun ke atas yang mampu bersiap untuk bertindak. Kedua belah pihak saling menyalahkan atas pertempuran tersebut.
“Seluruh tanggung jawab untuk ini terletak pada kepemimpinan militer-politik Azerbaijan,” kata seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Armenia.
Sebagai tanggapan, Yerevan mengatakan telah menembak jatuh helikopter dan pesawat tempur serta telah mengenai tiga tank Azerbaijan.
Baca: Memanas! Militer Armenia Tembak Jatuh 13 Drone Azerbaijan
Azerbaijan membantah bahwa mereka telah memprovokasi pertempuran dan mengklaim melakukan serangan balasan di garis depan menyusul provokasi Armenia.
Azerbaijan dan Armenia adalah bekas republik Soviet yang telah lama berselisih karena sengketa wilayah, terutama mengenai wilayah Nagorno-Karabakh.
Nagorno-Karabakh, meskipun diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan, dikendalikan oleh separatis Armenia yang juga dikenal sebagai apa yang disebut “Republik Artsakh” yang hanya diakui oleh Yerevan. (ARN)
Sebar:
