Amerika

Konflik Armenia-Azerbaijan Ancaman Masuknya Teroris ke Rusia

Rusia, ARRAHMAHNEWS.COM – Seorang pejabat tinggi Rusia memperingatkan bahwa wilayah Nagorno-Karabakh, yang telah menjadi tempat pertempuran antara Azerbaijan dan Armenia selama beberapa hari terakhir, dapat menjadi lahan subur bagi teroris untuk memasuki wilayah Rusia.

Kantor berita Rusia Interfax dengan mengutip Sergey Naryshkin, direktur Badan Intelijen Luar Negeri Rusia, mengatakan pada hari Selasa (06/10) bahwa ribuan militan dukungan asing dan anggota kelompok teroris Takfiri yang beroperasi di wilayah Asia Barat telah dipindahkan ke wilayah konflik Nagorno-Karabakh.

Namun, mengomentari konflik saat ini di wilayah tersebut, pejabat Rusia itu menyatakan kepastian bahwa pihak yang bertikai akan kembali ke meja perundingan.

Baca: Bashar Assad Kisahkan Kengerian Perang Suriah Saat Wawancara dengan TV Rusia

Prancis baru-baru ini mengklaim bahwa 300 teroris yang tergabung dalam kelompok-kelompok yang aktif di barat laut Suriah, Aleppo, telah dikerahkan ke ibu kota Azerbaijan, Baku, melalui kota Gaziantep di Turki.

Dalam wawancara eksklusif dengan Sputnik Rusia, Presiden Suriah Bashar al-Assad mengecam Turki sebagai “penghasut utama” konflik militer Azerbaijan-Armenia dan mengatakan bahwa Damaskus dapat mengkonfirmasi bahwa Ankara mentransfer militan Takfiri dari Suriah utara ke wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan.

Baca: Menengok Kembali Peran Israel dalam Perang Armenia Vs Azerbaijan

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) juga mengatakan pada Sabtu lalu bahwa setidaknya 64 militan Suriah yang didukung Turki telah tewas dalam bentrokan antara pasukan Armenia dan Azerbaijan atas wilayah yang disengketakan tersebut.

Turki, sekutu dekat Azerbaijan, menyalahkan Armenia atas meletusnya konflik dan menjanjikan Azerbaijan “dukungan penuh” -nya.

Sejak akhir September, bentrokan hebat telah terjadi antara pasukan militer Azerbaijan dan Armenia di wilayah Nagorno-Karabakh, di mana masing-masing saling menyalahkan sebagai pihak yang memulai pertempuran. Ratusan orang tewas dalam pertempuran terburuk sejak 1990-an itu. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca