Inggris, ARRAHMAHNEWS.COM – Setelah berita kematian suami Ratu Inggris menyebar, ternyata reaksi di media sosial terhadap berita tersebut cukup berbeda dengan apa yang dinarasikan media arus utama. Penghinaan, olok-olok, dan rekam jejak rasisme Pangeran Philip termasuk di antara banyak reaksi online.
Merupakan akhir minggu yang cukup mengejutkan ketika Pangeran Kerajaan Inggris, Philip, suami Ratu Elizabeth II, dinyatakan meninggal dunia pada hari Jumat.
Hanya beberapa jam setelah berita tersiar, pelayat mulai berkumpul untuk meletakkan bunga untuk almarhum Duke of Edinburgh, yang merupakan pangeran tertua dalam sejarah Inggris.
The verdict is in: wall-to-wall TV coverage of Prince Philip's death was a turn-off for Brits, with major channels losing primetime (7pm-11pm) viewers compared with Friday, April 2.
BBC1: -6%
ITV: -60%
BBC2: -65%
C4: -8.5%— Jake Kanter (@Jake_Kanter) April 10, 2021
BACA JUGA:
- Pangeran Philip, Suami Ratu Elizabeth II Tutup Usia
- PM Inggris Positif Corona, Kesehatan Ratu Elizabeth Dipertanyakan
Press TV dalam salah satu laporannya menyebut bahwa dengan kematian seorang anggota Keluarga Kerajaan yang begitu terkemuka, media Inggris khususnya BBC, tentunya akan mengambil peran utama dalam menggambarkan Pangeran itu sebagai semacam pahlawan amal, sambil menutupi berbagai aibnya, termasuk tindakan rasis dan dukungannya untuk kolonialisme.
Baik tajuk berita maupun pernyataan pemerintah dibanjiri dengan penghargaan.
Tetapi media sosial bereaksi sangat berbeda. Dengan hastag Twitter Hitam dan Irlandia menjadi viral, dua grup ini bersaing untuk mengejek pewaris kerajaan yang sarat skandal itu.
rare photo of Prince Philip and Queen Elizabeth having marital issues😦 pic.twitter.com/YhkDQktpMM
— Soup🍜⚡️ (@thatmfsoup) April 9, 2021
Prince Philips dies
Black Twitter
Irish Twitter
Uk Twitter and
Us Twitter
all coming together pic.twitter.com/Ug8RC9HTFN— Mømß Hërõ♥️ (@Chennaisuper123) April 9, 2021
Prince Philips dies at 99 which is a bit of shame, he was only a few month shy of getting a birthday card off the Queen
— Kyle Gordon (@RealHooseRice) April 9, 2021
Pangeran tak hanya memiliki kebiasaan buruk menyinggung minoritas tetapi juga mewakili nilai-nilai imperialis Inggris yang dibenci.
Untuk saat ini, bendera di Istana telah diturunkan dan pada hari Senin, Parlemen akan menghormati sang pangeran dengan penghormatan lebih lanjut. Namun tidak peduli seberapa keras pihak pemerintah berusaha menyembunyikannya, mantan pewaris Kerajaan Inggris itu tetap menjadi bahan cemoohan. (ARN)