Palestina, ARRAHMAHNEWS.COM – Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, menegaskan pada hari Selasa (13/04) bahwa tidak akan ada jalan mundur dalam proses pemilu. Bangsa Palestina akan memilih kepemimpinan mereka, yang mempersatukan mereka, dan memimpin tahap pembebasan nasional.
Gerakan perlawanan itu juga mengutuk “terorisme” lanjutan dari pemerintah Israel terhadap rakyat Palestina dan para pemimpinnya.
Mereka meminta lembaga-lembaga internasional dan komunitas dunia untuk memberlakukan boikot komprehensif terhadap Israel karena telah melancarkan “terorisme negara” dan upaya untuk memaksakan kendali atas keinginan rakyat Palestina, melalui penangkapan dan intimidasi.
BACA JUGA:
- Israel Culik Sejumlah Anggota Hamas di Tepi Barat
- Hamas Resmi Serahkan Daftar Calon untuk Pemilu Parlemen Palestina
Sementara itu, pasukan pendudukan Israel (IOF) pada hari Selasa menyerang rumah Sheikh Shaker Amara, salah satu pemimpin Hamas yang ditahan, di kamp pengungsi Aqbat Jaber di Jericho.
Sumber lokal yang dikutip Pusat Informasi Palestina, Palinfo, melaporkan bahwa IOF menyerbu rumah Amara, menggeledahnya dan merusak isinya. Amara ditahan dalam penahanan administratif di penjara Israel sejak Mei 2020.
Menurut sumber, bentrokan meletus di kamp pengungsi dan pemuda Palestina melemparkan bom molotov ke tentara IOF di dekat pintu masuk kamp.
BACA JUGA:
- Fatah-Hamas Sambut Baik Pemilu Pertama Palestina pasca 15 Tahun
- Hamas: Tak Ada Pemilu di Palestina Tanpa Yerusalem
Amara adalah salah satu pemimpin Hamas di kota Jericho dan dia adalah mantan narapidana yang ditangkap lebih dari 13 kali oleh pendudukan. Ia ditahan di penahanan administratif selama seluruh masa penangkapannya.
Hamas mencalonkan pemimpin Amara dalam daftar pemilihannya yang bertema “Yerusalem menyatukan kita” untuk pemilihan Dewan Legislatif Palestina 2021. (ARN)
Sebar:
