arrahmahnews

Tak Hanya Koh-i-Noor, 4 Harta Berharga ini Juga Dicuri Inggris

Selain Berlian Koh-i-Noor, Inggris mendapatkan banyak barang berharga menjarah dari negara lain selama masa pemerintahan kolonial mereka.

Inggris, ARRAHMAHNEW.COM Di tengah semua kontroversi soal Berlian Koh-i-Noor di Mahkota Ratu Inggris yang dicuri dari India, satu hal yang penting diketahui adalah bahwa Inggris mendapatkan banyak barang berharga menjarah dari negara lain selama masa pemerintahan kolonial mereka. Berikut adalah daftar beberapa item tersebut.

1. Berlian Besar Bintang Afrika

Di antara banyak harta berharga Ratu, berlian ‘Bintang Besar Afrika’ jelas menonjol. Ini adalah berlian terbesar di dunia dan beratnya sekitar 530 karat. Diperkirakan bernilai sekitar 400 juta dolar AS, Great Star of Africa ditambang di Afrika Selatan pada tahun 1905. Menurut banyak sejarawan dari Afrika, permata itu ditambang pada tahun 1905 dan dihadiahkan kepada Edward VII dan mereka mengklaim bahwa berlian itu dicuri atau dijarah oleh pemerintah Inggris selama masa pemerintahan mereka sebagai penjajah. Bintang Besar Afrika saat ini berada di tongkat Ratu.

2. Cincin Tipu Sultan

Cincin Tipu Sultan dicuri dari tubuh sang Sultan yang tewas dibunuh pada tahun 1799 setelah dia kalah dalam pertempuran melawan mereka. Menurut banyak laporan media, cincin itu dijual di sebuah lelang di Inggris kepada penawar tak dikenal dengan harga sekitar 1,45.000 pound Inggris.

BACA JUGA:

3. Batu Rosetta

Di tengah seruan untuk membawa Kohinoor kembali ke India, para aktivis dan arkeolog Mesir juga menuntut Batu Rosetta dikembalikan ke tanah airnya yaitu Mesir. Batu Rosetta saat ini dipajang di British Museum.

Menurut banyak surat kabar lokal, para arkeolog mengklaim bahwa mereka dapat membuktikan bahwa Batu Rosetta “dicuri” oleh Inggris. Batu Rosetta berasal dari tahun 196 SM dan menurut sejarawan, batu yang terkenal itu diperoleh oleh Inggris setelah mereka memenangkan pertempuran melawan Prancis pada 1800-an.

4. Patung Elgin

Menurut banyak laporan media dan arsip dalam sejarah, pada tahun 1803, Lord Elgin diduga memindahkan patung ini dari dinding Parthenon yang membusuk di Yunani dan membawanya ke London. Ini juga alasan mengapa patung berharga itu disebut Elgin Marbles.

Sejak 1925, Yunani telah meminta harta sejarah yang tak ternilai harganya itu, tetapi patung ini tetap ada di British Museum. (ARN)

Sumber: HT

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca