5 Desember 2015,
PONOROGO, ARRAHMAHNEWS.COM – Nasib naas dialami oleh Maseman (Misman) (70), warga Dukuh Pendem, Carat, Kauman, Ponorogo. Imam masjid Al-Ibrohim Karanglor tersebut meninggal setelah ribut dengan Wawan/Wahid Arif Kurniawan (40), warga Karanglor, Sukorejo, Ponorogo pada Senin (30/11/2015). Kejadian bermula saat Imam masjid yang barus saja selesai menjadi imam shalat Subuh didatangi oleh Wawan. Saat itu Wawan memberikan teguran kepada Sang Imam karena merasa tidak cocok dengan cara Imam masjid mengimami sholat subuh. Keduanya kemudian terlibat dalam pertengkaran adu mulut. (Baca juga: Abu Janda Al-Boliwudi Bongkar Bisnis E-Hate (Kebencian Online) Kader PKS Jonru Ginting)
Pertengkaran pertama kali diketahui oleh Haryono, warga setempat sekitar pukul 03.30 subuh. Karena panik, Haryono memanggil Fanani, anak korban untuk melaporkan apa yang terjadi di dalam masjid tersebut.
Adu mulut antar Maseman (Misman) dan Wawan terus berlanjut hingga Fanani menarik ayahnya untuk keluar manuju halaman masjid. Dalam pertengkaran itu, Haryono sempat melerai keduanya. Namun sebelum keduanya damai, Maseman tiba-tiba rubuh dan pingsan hingga ditemukan dalam kondisi kritis. Warga memanggilkan petugas kesehatan setempat tapi nyawanya tak tertolong. Maseman meninggal. Pemuda Anshor Ponorogo telah melaporkan kejadian ini kepada polisi untuk ditindaklanjuti. (Baca juga: Situs Wahabi dan Gerakan Radikal Voa-Islam Hina Gus Dur dan NU)
Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Hasran, pihaknya masih akan mendalami kasus ini. “Untuk penganiayaan masih kita dalami, karena hasil pemeriksaan luar tidak ada tanda-tanda kekerasan dan saksi sangat minim” kata AKP Hasran. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, Jenazah korban kemudian dibawa ke RSU DR. Harjono Ponorogo. (Baca juga: ‘Hari Santri’ Senjata Ampuh Negara dan Ormas Islam Toleran Perangi Kelompok Radikal)
Kader Partai Ini Jadi Pemicu Cekcok Berbuntut Maut
Lingkungan Masjid Al-Ibrohim rata-rata jama’ahnya adalah warga Nahdlatul Ulama’ (NU). Hidup saling menghormati sudah berlangsung lama. Namun, Wawan, beberapa tahun terakhir sering menyampaikan ajaran agama yang ditolak oleh warga setempat. Bahkan, penyampaian Wawan sering jadi akar permusuhan antar warga. Ini yang memicu pertengkaran.
Menurut Syakur, pemuda Anshor Jatim, Wawan sering menuduh ajaran agama warga dengan label yang memicu permusuhan. Diketahui, Wawan ternyata adalah kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang dikenal berpaham Wahabi, yaitu paham di luar ahlussunnah wal jamaah yang mengikuti aliran pemahaman Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Najed, walau para elitnya tidak mengakui. Paham aliran Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab Najed ini juga diikuti oleh kelompok-kelompok yang dikenal ekstrem seperti ISIS, Boko Haram, Taliban, FSA, JAT, MMI, dan sebagainya. Beberapa negara pendukung aliansi Yahudi-Nasrani yang tergabung dalam NATO juga dikenal sebagai pengikut aliran Wahabi seperti Arab Saudi, Bahrain, dan Qatar. (ARN/BerbagaiMedia)
Sumber: aljazera-news