Amerika

Sekjen Hizbullah: Sanksi AS Tak Akan Berpengaruh

BEIRUT – Sekretaris jenderal gerakan perlawanan Lebanon mengatakan babak terbaru sanksi oleh Amerika Serikat dan sejumlah sekutu Arab Teluk Persia terhadap kepemimpinan kelompok itu tidak akan berpengaruh dan tidak akan membahayakan pejabatnya sama sekali.

Berpidato di hadapan para pendukungnya melalui siaran televisi langsung dari ibu kota Libanon, Beirut, pada Jumat malam (25,05) Sayyid Hassan Nasrallah menggambarkan bahwa beberapa langkah sanksi tersebut sebagai sesuatu yang “baru”, menekankan bahwa tujuan Washington dalam menerapkannya adalah untuk menjauhkan para pendukung gerakan perlawanan dari Hizbullah, menakut-nakuti dan mengusir sekutu-sekutunya, dan mengeringkan sumber keuangannya.

Baca: Sekjen Hizbullah Peringatkan bahwa Trump akan Segera Umumkan ‘Kesepakatan Abad Ini’

Nasrallah kemudian memperingatkan bahwa sejumlah investor dan pengusaha Libanon, yang memiliki hubungan dekat dengan Hizbullah, akan ditargetkan sebagai akibat dari sanksi, menyerukan kepada pemerintah untuk mengembangkan rencana yang akan melindungi para pengusaha terhadap sanksi tersebut.

Kepala Hizbullah itu juga dengan tegas menepis klasifikasi Hizbullah sebagai kelompok teroris, menekankan bahwa kelompok perlawanan terdiri dari para pejuang terhormat.

Sayyed Nashrullah lebih lanjut mengatakan bahwa pengumuman sanksi AS baru-baru ini terhadap Iran sebagian juga karena dukungan kuat Republik Islam itu untuk Hizbullah.

“Ketika seseorang menolak untuk menyerah pada kebijakan hegemonik AS dan Israel, dan berusaha untuk menjadi independen, dia dipandang sebagai ancaman potensial,” kata Nasrallah, menambahkan, “Tekanan keuangan yang terjadi setelah sanksi AS adalah karena perlawanan terhadap kebijakan Amerika Serikat dan rezim Zionis (Israel).”

Baca: Sekjen Hizbullah: Ancaman Trump Tidak Akan Menakuti Siapapun

“Amerika Serikat dan rezim Tel Aviv sangat keliru untuk berpikir bahwa dengan menghentikan dana keuangan dari mencapai Hizbullah, gerakan perlawanan akan meninggalkan aktivitasnya,” kata Nasrallah.

“Memberi sanksi dan memasukkan Hizbullah kedalam daftar hitam tidak akan mencegah orang-orang yang berjuang untuk tujuan mulia,” komentarnya.

Nasrallah kemudian memuji para komandan Hizbullah yang gugur karena mengorbankan hidup mereka demi kebebasan Lebanon, menyampaikan terima kasihnya kepada Iran dan Suriah untuk dukungan mereka bagi gerakan perlawanan dalam menghadapi agresi Israel.

Ia menggarisbawahi bahwa Hizbullah saat ini jauh lebih kuat daripada yang dulu pada tahun 2000 baik di bidang sumber daya manusianya maupuan kepemilikan senjata canggih.

Baca: Hizbullah Menang Telak dalam Pemilu Lebanon

“Pejuang perlawanan pantas menang atas Israel pada tahun 2000 dan 2006 karena mereka memiliki kejujuran dan membuat pengorbanan besar dalam pertempuran mereka melawan musuh,” jelasnya.

Di tempat lain dalam sambutannya, Nasrallah menepis tuduhan Maroko bahwa Hizbullah berencana melawannya dengan Front Polisario, menekankan bahwa gerakannya tidak memiliki hubungan apa pun dengan kelompok tersebut.

Kepala Hizbullah juga memberi selamat kepada bangsa Suriah dan pemerintah untuk pembebasan permukiman di selatan ibukota Damaskus dari cengkeraman kelompok teroris Takfiri Daesh. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca