MOSKOW – Rusia mengatakan bahwa wilayah yang saat ini diduduki oleh pasukan Amerika di Suriah timur harus kembali dibawah kendali pemerintah setelah Washington melaksanakan penarikan pasukan militernya dari negara Arab tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pada hari Rabu (27/12) bahwa Moskow tidak memiliki informasi tentang jadwal penarikan pasukan, dan tidak ada kontak antara Washington dan Damaskus mengenai masalah ini.
Baca: Komentar Pedas Penasehat Bashar Assad: AS Kalah dan Lari dari Suriah
Namun, ia menambahkan bahwa Moskow memahami pentingnya keputusan Presiden AS Donald Trump dan secara ketat memantau implementasinya, yang akan “berkontribusi pada penyelesaian situasi yang komprehensif.”
“Muncul pertanyaan, siapa yang akan menerima kendali atas wilayah Suriah yang dikuasai AS? Jelas, sesuai dengan hukum internasional dan mempertimbangkan apa yang telah dilalui Suriah dan rakyatnya, itu haruslah pemerintah Suriah”, katanya.
Baca: Suriah: Jika Tanpa Dukungan AS Israel Tak Mungkin Berani Serang Kami
“Jika penarikan pasukan terjadi, itu akan berdampak positif pada situasi,” tambah Zakharova.
Pekan lalu, Trump memerintahkan penarikan cepat 2.000 pasukan AS dari Suriah dengan mengklaim kemenangan atas kelompok teroris Daesh Takfiri di negara yang dilanda perang itu.
Baca: Senator AS: Keputusan Trump Tarik Pasukan Hadiah Besar untuk Iran dan Rusia
Analis menggambarkan penarikan pasukan AS dari Suriah sebagai kemenangan bagi Damaskus dan sekutunya, yang terjadi setelah perlawanan negara dan pemerintah Suriah terhadap militansi yang disponsori asing disana. (ARN)