Arrahmahnews.com, VIRGINIA – Seorang analis politik mengatakan bahwa Amerika Serikat menggunakan bantuan kemanusiaan sebagai kedok untuk menjatuhkan pemerintahan sah Venezuela dan mematahkan keinginan negara itu untuk tetap mandiri.
Keith Preston, direktur Attackthesystem.com, mengatakan bahwa Washington menginginkan rezim boneka yang dapat memungkinkannya mengambil alih sumber daya minyak Venezuela.
Komentar Preston tersebut disampaikan menanggapi ucapan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, yang pada hari Sabtu menyebut bahwa AS “akan mengambil tindakan” untuk mendukung para pemrotes anti-pemerintah di tengah bentrokan antara mereka dan polisi Venezuela.
Baca: Pemerintah Venezuela Kecam Drama Propaganda AS di Perbatasan
Pemimpin oposisi Venezuela dan presiden yang memproklamirkan diri sendiri, Juan Guaido, telah bersumpah bahwa bantuan kemanusiaan akan memasuki negara Amerika Selatan yang dilanda krisis itu dengan menentang Presiden Nicolas Maduro, yang telah menyatakan bahwa bantuan itu adalah rencana AS untuk menyamarkan intervensi di Venezuela.
Kekerasan telah pecah di kota perbatasan Venezuela San Antonia de Tachira pada hari Jumat, setelah truk dan pengunjuk rasa berusaha untuk menerobos jembatan Simon Bolivar yang dibarikade untuk memaksakan masuknya “bantuan kemanusiaan” ke negara itu.
Baca: Pompeo Cari Dalih untuk Memulai Perang Melawan Venezuela
“Apa yang terjadi di Venezuela adalah bahwa Amerika Serikat berusaha untuk mensponsori apa yang biasa disebut perubahan rezim,” kata Preston kepada Press TV pada hari Minggu (24/02). “Mereka berusaha menggulingkan pemerintahan Nicolas Maduro dan mereka mencoba untuk membentuk pemerintahan yang hanya akan menjadi boneka Amerika Serikat.”
Mengambil kendali cadangan minyak Venezuela yang sangat besar dan mengalahkan tekad negara itu untuk mengikuti “jalur mandiri” adalah dua tujuan di balik dorongan Washington untuk menjatuhkan Maduro, kata Preston. (ARN)
Sebar:
