Arrahmahnews.com, SURIAH – Militer Suriah dilaporkan siap untuk mengambil alih Manbij dari militan Kurdi dalam upaya untuk mencegah jatuhnya kota utara itu ke tangan tentara Turki.
Sebuah sumber mengatakan kepada kantor berita Rusia Sputnik pada hari Sabtu (12/10) bahwa pasukan pemerintah Suriah akan memasuki Manbij di Provinsi Aleppo berdasarkan kesepakatan yang dicapai antara Rusia dan Suriah di satu sisi dan Rusia, AS dan yang disebut Pasukan Demokratik Suriah (SDF) di sisi lain.
“Kesepakatan itu termasuk pengerahan unit tentara Suriah dengan senjata berat dan sedang di Manbij, di mana mereka akan menaikkan bendera nasional di atas gedung-gedung pemerintah serta pintu masuk ke kota itu,” tambahnya.
Baca: SDF Bantah Klaim Turki Tentang Kemajuan di Pusat Kota Strategis Ras Al-Ain
Pengerahan tentara Suriah di Manbij dimaksudkan untuk mencegah invasi ke kota itu oleh pasukan Turki dan militan sekutu mereka, yang telah menyerang timur laut Suriah selama beberapa hari terakhir.
Sebelumnya pada hari Sabtu, AS dilaporkan menarik peralatan militer terakhirnya dari Manbij.
Manbij dibebaskan dari kelompok teroris Daesh pada 2016. Sejak itu, kota dikendalikan oleh SDF dukungan AS, yang dipimpin oleh Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG).
Turki meluncurkan kampanye militernya, yang dijuluki Operation Peace Spring, di timur laut Suriah pada hari Rabu, hanya beberapa hari setelah AS keluar dari pasukannya dan meninggalkan sekutu Kurdi di sana.
Baca: PBB: 100.000 Warga Sipil Mengungsi akibat Agresi Turki ke Timur Laut Suriah
Ankara mengatakan operasi itu dimaksudkan untuk membersihkan wilayah Suriah dari militan YPG, yang dipandang Turki sebagai teroris yang terkait dengan militan pencari otonom di negara itu, Partai Pekerja Kurdistan (PKK).
Serangan itu adalah operasi militer ketiga Turki di Suriah terhadap Kurdi sejak 2016. Hal itu memicu kecaman luas serta kekhawatiran tentang situasi kemanusiaan populasi sipil dan kemungkinan kebangkitan kelompok teroris Daesh/ISIS. (ARN)
Sebar:
