arrahmahnews

VIDEO: Puluhan Paspor ISIS Disita, Termasuk Anak Kecil Asal Indonesia

VIDEO: Puluhan Paspor ISIS Disita, Termasuk Anak Kecil Asal Indonesia

Jakarta  Baghuz adalah benteng teroris ISIS terakhir yang runtuh di Suriah, setelah SDF berbulan-bulan melakukan kampanye militer di daerah tersebut.

Setelah ISIS runtuh di Baghuz, ribuan anggotanya ditahan di kamp pengungsi Al-Hol, Suriah, yang dikendalikan SDF. Puluhan Warga Negara Indonesia (WNI) termasuk yang berada di kamp pengungsi ini.

Kantor berita al-Hadas baru-baru ini dalam laporannya menyebutkan bahwa puluhan paspor anggota #ISIS dari berbagai negara yang disita oleh #SDF di #Baghouz semuanya memiliki stampel #Turkey. Diantaranya ada paspor milik seorang anak kecil asal Indonesia. 

BacaGEMPAR! Media Asing Wawancarai Anak ISIS Asal Indonesia yang Terlantar di Suriah

Lindsey Snell dalam laporannya mengatakan bahwa hampir semua dari anggota ISIS yang bukan warga negara Turki, mengatakan mereka ingin meninggalkan Suriah. Kebanyakan tidak percaya mereka bergabung dengan ISIS di Turki. Mereka semua mengatakan bahwa ketika mereka melintasi perbatasan secara ilegal dari Turki ke Suriah, tidak ada polisi atau militer Turki yang berusaha menghentikan mereka.

Di penjara Hasakah, kami mewawancarai Faisal Demir, seorang militan ISIS setengah baya yang berasal dari Istanbul. Sebelum menyeberang ke Suriah, ia mengatakanmenghabiskan waktu di sebuah rumah besar di pusat kota Gaziantep, Turki, sebuah kota yang dekat dengan perbatasan Öncüpınar perbatasan Suriah.

“Ada banyak orang dari berbagai negara di rumah itu. Pria dan keluarga,” katanya. “ISIS menyewa rumah itu, dan saya yakin Turki tahu ISIS menyewa rumah itu. Mereka tahu orang asing dari berbagai negara tinggal di rumah itu, untuk menyeberang ke Suriah dan bergabung dengan ISIS. Mereka tahu, saya yakin,” ujarnya.

Murat Kaymak, seorang militan Turki lainnya, mengatakan dia terkejut melihat betapa mudahnya melintasi perbatasan dari Turki ke Suriah. Seperti Demir, Kaymak juga menyeberang di melalui Gaziantep.

BacaISIS Rilis Pelaku Bom Bunuh Diri Asal Indonesia yang Tewas di Palmyra

“Saya pikir itu hanya lelucon,” katanya. “Bagaimana bisa sebagian besar perbatasan Turki terbuka? Tanpa polisi atau militer? Kami baru saja berjalan ke Suriah. ”Kaymak mengatakan ia ingin kembali ke Turki, di mana ia berharap bisa melanjutkan karirnya sebagai pekerja bangunan.

“Turki membiarkan semua jihad ini melintasi perbatasan ke Suriah,” kata Abdullah, sambil menggelengkan kepalanya. “Dan sekarang, Turki memberi mereka kesempatan untuk memulai lagi. Kami memiliki begitu banyak martir. Begitu banyak darah kami tumpah untuk membebaskan tanah-tanah ini dari ISIS. Dan itu terjadi lagi.” (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca