Amerika

Analis: Pangkalan Militer AS di Teluk Persia Harus Ditutup

Analis: Pangkalan Militer AS di Teluk Persia Harus Ditutup

Amerika Serikat, ARRAHMAHNEWS.COM Pangkalan militer Amerika Serikat di wilayah Teluk Persia dimaksudkan untuk mengintimidasi dan mengancam negara-negara yang dianggapnya musuh; mereka harus ditutup dan personil militer harus dipulangkan. Dennis Etler, seorang analis politik Amerika yang memiliki minat puluhan tahun dalam urusan internasional, mengatakan hal ini.

Dalam sebuah wawancara dengan Press TV pada hari Jumat, Etler, mantan profesor Antropologi di Cabrillo College di Aptos, California, Etler mengatakan, “Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) menembakkan rudal balistik selama latihan militer normal di selat Hormuz yang strategis. Menurut Press TV, Korps melakukan serangan terhadap replika seukuran kapal induk AS kelas Nimitz, yang biasanya dikirimkan oleh angkatan laut Amerika ke Teluk Persia melalui Selat Hormuz. Latihan menampilkan rudal, kapal, drone, dan radar, dan dirancang untuk mempraktikkan misi ofensif dan defensif”.

BACA JUGA:

“Sumber mengatakan bahwa personel militer AS yang ditempatkan di pangkalan al-Dhafra di UEA dan pangkalan udara al-Udeid di Qatar berada dalam status siaga selama latihan Iran itu, dan tinggal di dalam bunker selama durasi latihan. Manuver ini menyoroti fakta bahwa AS memiliki pangkalan militer di sekitar Iran yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA), Kuwait dan Qatar. Pangkalan AS di wilayah Teluk Persia adalah ancaman langsung ke Iran. Mereka ada di sana bukan untuk melindungi sekutu AS tetapi untuk menghadapi dan menekan Iran dan memberikan perlindungan palsu dan kebebasan bertindak di wilayah Teluk Persia untuk mengejar kepentingan mereka sendiri”, tambahnya.

BACA JUGA:

“Faktanya, pangkalan-pangkalan itu telah digunakan oleh AS untuk meluncurkan serangan militer langsung terhadap Iran. Drone yang menyerang konvoi di Irak yang menewaskan Jenderal Iran Soleimani diluncurkan dari Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar. Ini adalah tindakan perang oleh AS melawan Iran. Dan Qatar, dengan memungkinkan penggunaan wilayahnya untuk agresi AS, secara langsung jadi ikut  terlibat. Pangkalan-pangkalan AS di wilayah Teluk Persia itu dimaksudkan untuk mengintimidasi dan mengancam negara yang dianggapnya musuh. Tidak ada alasan yang sah untuk kehadiran mereka. Mereka harus ditutup dan personel militer mereka dipulangkan”, pungkasnya.

Angkatan Laut Korps Pengawal Revolusi Islam Iran mengatakan bahwa latihan yang dilangsungkan IRGC mensimulasikan keterlibatan zona perang yang sebenarnya dengan pasukan musuh yang nyata dan dimaksudkan untuk mengirimkan pesan peringatan kepada mereka yang berpotensi berusaha merusak keamanan negara. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca