Afrika

Trump Umumkan Kesepakatan Normalisasi Sudan-Israel

Sudan, ARRAHMAHNEWS.COM – Pada hari Jumat (23/10), Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Sudan telah setuju untuk membuka hubungan diplomatik penuh dengan Israel, menjadikan Sudan negara ketiga dalam beberapa bulan terakhir yang melakukan normalisasi setelah Bahrain dan Uni Emirat Arab (UEA).

Dari Ruang Oval di Gedung Putih, bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Ketua Dewan Kedaulatan Sudan Abdel Fattah al-Burhan, dan Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok, sebuah pernyataan mengenai normalisasi dikeluarkan.

Menurut pernyataan bersama dari ketiga negara, para pemimpin Sudan dan Israel menyetujui normalisasi hubungan antara Sudan dan Israel dan untuk mengakhiri keadaan perang antara negara mereka.

Baca: Mahmoud Abbas Kutuk Keputusan Sudan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Juru bicara Gedung Putih Judd Deere mengkonfirmasi langkah tersebut, dengan mengatakan di Twitter bahwa hal ini menandai “langkah besar lain untuk membangun perdamaian di Timur Tengah dimana negara lain bergabung dengan Perjanjian Abraham.”

“Abraham Accords” adalah nama yang diberikan untuk pakta yang ditengahi oleh Trump, mencakup negara-negara Arab yang menormalkan hubungan dengan Israel.

Bagaimanapun, Menteri Luar Negeri Sudan Omar Gamareldin mengatakan kepada televisi pemerintah pada hari yang sama bahwa dewan legislatif negara masih harus menyetujui perjanjian normalisasi.

Baca: Pengkhianat! Sudan: Kita Butuh Israel

“Ini kesepakatan untuk normalisasi, belum (resmi) normalisasi. Kita harus menunggu lembaga demokrasi Sudan berfungsi, termasuk dewan legislatif, sehingga kita bisa menyelesaikan ratifikasi langkah ini sehingga pada kenyataannya bisa menjadi normalisasi. Pemerintah tidak bisa secara sepihak menyelesaikan proses normalisasi karena pemerintah adalah Sovereign Council, Council of Ministers, dan Legislative Council,” kata Gamareldin.

Sebelum UEA dan Bahrain yang melakukannya dalam beberapa bulan terakhir, Mesir dan Yordania adalah dua negara Arab yang memiliki hubungan dengan Tel Aviv. Mesir melakukannya pada 1979 dan Yordania pada 1994. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca