Irak, ARRAHMAHNEWS.COM – Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi mengecam keras serangan udara baru-baru ini oleh pesawat tempur AS terhadap posisi pasukan anti-teror Unit Mobilisasi Populer (PMU), yang juga dikenal sebagai Hashd al-Shaabi. Kadhimi menyebut serangan yang menewaskan beberapa pejuang perlawanan itu sebagai “pelanggaran mencolok” terhadap kedaulatan Irak.
“Kami mengutuk serangan udara AS yang menargetkan sebuah situs tadi malam di perbatasan Irak-Suriah, yang merupakan pelanggaran terang-terangan dan tidak dapat diterima terhadap kedaulatan Irak dan keamanan nasional Irak,” kata sebuah pernyataan dari kantor Kadhimi pada hari Senin (28/06).
BACA JUGA:
- Pangkalan Militer AS ‘Ain Al-Assad’ di Irak Siaga Tinggi
- Iran: Serangan AS di Perbatasan Irak-Suriah Tingkatkan Ketegangan
Pernyataan itu menambahkan bahwa pemerintah akan “mempelajari semua opsi hukum” untuk mencegah tindakan seperti itu terulang.
Pernyataan itu muncul setelah kabinet Irak, yang dipimpin oleh al-Kadhimi, mengadakan pertemuan keamanan darurat setelah serangan udara AS.
Pada dini hari, pesawat tempur AS menyerang tiga posisi milik PMU di sepanjang perbatasan Irak-Suriah.
Kemudian, Brigade ke-14 PMU mengumumkan bahwa empat pejuangnya tewas ketika pesawat-pesawat tempur itu menghantam markasnya. Brigade tersebut terdiri dari kelompok perlawanan anti-teror Kataib Sayyid al-Shuhada.
BACA JUGA:
- Hashd Al-Shaabi Irak Gelar Parade Militer Besar-besaran
- Breaking News: 2 Rudal Jatuh Dekat Pangkalan Militer AS di Irak
PMU secara umum adalah organisasi payung yang disponsori pemerintah Irak yang terdiri dari sekitar 40 faksi pasukan relawan kontra-terorisme, termasuk sebagian besar Muslim Syiah selain Muslim Sunni, Kristen, dan Kurdi. Organisasi tersebut memiliki peran penting dalam mengalahkan kelompok teroris Takfiri Daesh di Irak. (ARN)
Sumber: PressTV
IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS
