Yaman, ARRAHMAHNEWS.COM – Gencatan senjata mendesak antara agresor Yaman dan gerakan perlawanan populer negara itu, Houthi Ansarullah telah diperbarui untuk periode dua bulan lagi.
Utusan khusus PBB untuk Yaman, Hans Grundberg, mengatakan pada hari Selasa, bahwa perpanjangan yang berlangsung dari 2 Agustus hingga 2 Oktober itu mencakup komitmen dari para pihak untuk mengintensifkan negosiasi guna mencapai kesepakatan gencatan senjata permanen sesegera mungkin.
“Tujuan utama dari gencatan senjata saat ini adalah untuk terus memberikan bantuan nyata kepada warga sipil dan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif untuk mencapai penyelesaian damai konflik melalui proses politik yang komprehensif,” tambah Grundberg.
BACA JUGA:
- Menhan Yaman: Koalisi Saudi akan Berakhir di “Tong Sampah” Sejarah
- Bin Habtoor: Yaman Takkan Izinkan Zionisme Laut Merah
Arab Saudi melancarkan perang yang menghancurkan di Yaman pada Maret 2015 bekerja sama dengan sekutu Arabnya dan dengan dukungan senjata, logistik, dan politik dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya. Bersamaan dengan invasi, para agresor dan pendukung mereka juga menempatkan seluruh negara miskin itu di bawah blokade darat, udara, dan laut habis-habisan.
Tujuan Saudi dan koalisinya adalah untuk menginstal ulang rezim mantan presiden Yaman yang merupakan sekutu Riyadh, Abd Rabbuh Mansur Hadi, dan menghancurkan Ansarullah, yang telah menjalankan urusan negara ditengah kekososongan pemerintahan fungsional di Yaman.
BACA JUGA:
- Militer Yaman Ancam Koalisi: Kami Siap di Semua Front
- Kumham Gelar Konferensi Kecam Blokade Saudi atas Yaman
Meski koalisi yang dipimpin Saudi telah gagal mencapai satupun tujuannya, perang telah menewaskan ratusan ribu orang Yaman dan melahirkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
PBB menengahi gencatan senjata antara koalisi dan Ansarullah, yang mulai berlaku pada April, dan diperpanjang selama dua bulan pada 2 Juni.
Di bawah gencatan senjata, penerbangan komersial telah dilanjutkan dari ibukota Yaman Sana’a ke Yordania dan Mesir, sementara kapal tanker minyak telah dapat berlabuh di kota pelabuhan al-Hudaydah.
“Dalam beberapa minggu mendatang, saya akan mengintensifkan keterlibatan saya … untuk memastikan implementasi penuh dari semua kewajiban pihak dalam gencatan senjata,” kata Grundberg, menambahkan dia ingin “menempatkan Yaman di jalan menuju perdamaian berkelanjutan.” (ARN)
Sumber: Al-Masirah