Prancis, ARRAHMAHNEWS.COM – Menurut sebuah media Lebanon, polisi Prancis mengatakan bahwa teroris yang membunuh 3 orang tidak bersalah di sebuah Gereja di Nice Prancis memiliki koneksi dengan kelompok teroris Jaish Al Islam, salah satu faksi pemberontak terbesar Suriah yang saat itu didukung oleh Arab Saudi-UEA serta sejumlah negara barat, dan yang kepemimpinannya saat ini berada di Turki.
Kelompok ini pada hari yang sama mengeluarkan sebuah pernyataan kecaman atas penghinaan Emmanuel Macron terhadap Nabi Muhammad SAW dan menyerukan para pendukungnya untuk melancarkan “Jihad” di Prancis.
BACA JUGA:
- Puluhan Mantan Tentara Elit Prancis Gabung Teroris di Suriah dan Irak
- Pejabat Suriah: AS, Inggris dan Prancis Dorong Teroris Lakukan Serangan Kimia
Surat pernyataan yang beredar itu diyakini menjadi pemicu kekerasan baru-baru ini, dan dikhawatirkan menimbulkan kekacauan yang lebih luas, mengingatkan pada pernyataan Presiden Suriah Bashar Assad saat mengomentari bantuan asing kepada teroris Suriah, menekankan bahwa apa yang mereka lakukan akan berbalik menyakiti mereka sendiri.
https://twitter.com/Persecuted_Ones/status/1321779288899788801
“Terorisme bukanlah kartu yang engkau mainkan lalu bisa kamu kantongi, ia seperti kalajengking yang suatu saat akan berbalik menggigitmu”, ujarnya saat itu.
According to the French police, the terrorist that killed today 3 innocent people had connections to Jaish Al Islam.
Jaish Al Islam is one of the biggest rebel factions in Syria supported then by KSA and UAE and whose leadership is currently now in Turkey.
By: @tammam1975 pic.twitter.com/M3nHAAFvDT
— Lebanese News and Updates (@LebUpdate) October 29, 2020
BACA JUGA:
- Assad Kecam Eropa Soal Pengungsi: Apa yang Kalian Sebar Kalian Tuai
- Investigasi Amnesty Bongkar Kejahatan Perang AS, Inggris dan Prancis di Raqqa
Politisi Inggris dengan mengunggah kata-kata Presiden Suriah itu di akun twitternya pada Kamis (29/10) menekankan bahwa karena kebodohan elitnya dengan mendukung teroris suriah, maka kini rakyat Prancis harus merasakan akibatnya.
The French learn the hard way the criminal folly of their elite in importing millions of Muslims, allowing Saudi money, Zionist injustices & liberal propaganda to wind them up, then backing anarchist atheists who insult both Jesus & Muhammad (but never the Holocaust). #blowback pic.twitter.com/372ekynvhQ
— Nick Griffin (@NickGriffinBU) October 29, 2020
“Rakyat Prancis mendapat pelajaran pahit atas kebodohan kriminal elit mereka dalam mengimpor jutaan Muslim, membiarkan uang Saudi, ketidakadilan Zionis dan propaganda liberal yang mengakibatkan semua ini, kemudian mendukung atheis anarkis yang menghina baik Yesus dan Muhammad (tetapi tidak untuk Holocaust)”, ujarnya. (ARN)